Penulis
Intisari-Online.com – Julukan balita pahlawan pantas disandangkan untuk DJ Johnson dari Kentucky, Amerika Serikat.
Betapa tidak, ia menyelamatkan ibu dan adiknya dari kebakaran. Hanya sayangnya, ia sendiri tewas dalam kebakaran tersebut.
Cerita berawal ketika Whitney Johnson (26 tahun), tertidur di sofa bersama putranya, DJ (2 tahun) dan Nyla (5 minggu).
Tanpa Whitney sadari, sebuah alat pemanas di apartemen mereka meledak. Ledakan itu menimbulkan asap dan api di dalam rumah.
(Baca juga: Operasi Plastik Berujung Maut, Sebelum Kematiannya Bagian Tubuh Ini yang Ingin Dirombak oleh Wanita Cantik Ini)
Sayangnya alat pendeteksi asap di dalam apartemen tidak bekerja. Hanya DJ yang terbangun karena mendengar ledakan dan ada asap.
Balita itu berteriak memanggil ibunya. Whiteney pun terbangun dan mendapati ruang keluarganya sudah terbakar.
Wanita itu segera menarik tangan putranya dan mengedong bayi Nyla. Ia kemudian berlari ke pintu dalam usaha menyelamatkan diri dengan menembus kepulan asap.
Namun, karena pintu terkunci, Whitney terpaksa melepaskan genggaman tangan pada putranya beberapa detik.
(Baca juga: Kesal Di-bully Mempunyai Wajah Seperti Penyihir, Wanita Ini Putuskan Operasi dan Begini Hasilnya)
Namun, tidak disangka DJ malah berlari kembali ke dalam kamar tidurnya untuk bersembunyi.
Sang ibu tidak bisa menemukan sumber tangisan dari balitanya karena asap dan kebakaran.
Selain itu, ia dipaksa membuat keputusan meninggalkan DJ dan menyelamatkan bayinya karena kulit kepalanya mulai terbakar.
Setelah menyerahkan bayinya pada seorang tetangga, Whitney masuk kembali ke dalam apartemennya.
(Baca juga: Ingin Istri Rasakan Orgasme Tak Terlupakan? Ini Empat Langkah yang Mesti Dilalui)
Sayangnya ia tidak bisa mencapai tempat DJ. Balita yang lucu itu tewas karena menghirup asap setelah naik ke tempat tidurnya.
Meskipun kaget, Whitney sempat membunyikan alarm di blok apartemen mereka, sehingga 30 penghuni apartemen lainnya menyelamatkan diri.
Wanita itupun mengenang kembali insiden mengerikan yang terjadi pada 2015 itu sambil menangis.
“DJ adalah pahlawanku, bila ia tidak memanggilku, aku pasti tidak akan berada di sini sekarang,” cerita Whitney sambil menangis.
(Baca juga: Wanita Ini Diceraikan Suaminya Gara-gara Hanya Mandi dan Berhubungan Badan Sekali dalam Setahun)
Ketika ia bangun, yang ia ingat adalah asap dimana-mana dan ada asap hitam yang tebal. Hal itu bagaikan dalam film. Mereka semua bangun dan menuju pintu depan untuk keluar.
Mereka berlari menembus asap dan Whitney pikir DJ ketakutan. Ia ingat menengok ke belakang dan berpikir, ‘Ini saatnya, kami semua akan mati’.
“Aku menggendong bayiku dengan satu tangan dan mencoba membuka pintu, dan melepaskan tangan putraku saat melakukannya. Ia langsung berlari ke kamarnya dan menutup pintu,” cerita Whitney.
Ia menambahkan, dirinya mendengar DJ batuk-batuk dan memanggil dirinya. Ia mencoba mencarinya tetapi tidak bisa melihat karena asap tebal.
Ia juga melihat bayinya dan kulit kepalanya meleleh dan memaksa dirinya untuk keluar. Ketika ia bisa membuka pintu dan keluar, orang-orang pun keluar dari seluruh bangunan.
Pada titik itu, seluruh pikirannya hanya tertuju kepada putranya. Itu sebabnya ia mencoba lari masuk ke dalam apartemen lagi tetapi sudah penuh asap tebal.
Awalnya ledakan diduga dari sesuatu yang tertinggal di kompor. Namun, setelah diselidiki ternyata sumbernya berasal dari sebuah pemanas yang ada di dalam ruang keluarga.
Kerusakan listrik pada alat tersebut menyebabkan suatu bunga api yang memicu ledakan dan kebakaran yang terjadi pada 20 November 2015, pukul 01.45 dini hari.
Akibat kebakaran itu Whitney mengalami luka bakar 29% di tubuhnya. Sementara tubuh bayinya, Nyla, mengalami luka bakar 19%.
Ibu dan anak itupun terpaksa dirawat di rumah sakit hampir 2 bulan sebelum diperbolehkan pulang. Bekas luka bakar mereka masih ada sampai sekarang.
Nyla yang kini berusia 2 tahun masih menjalani terapi. Balita malang itu bahkan dijuluki ‘bayi Freddy Krueger’ oleh orang tak dikenal karena bekas lukanya.
Dari tiga anak Whitney, hanya Brylen (8 tahun) yang tidak mengalami luka apapun. Pasalnya, saat kebakaran terjadi, putra tertuanya sedang menginap di rumah saudaranya.