Find Us On Social Media :

Cara Menabung Ini Memang Tak Lazim, Tapi Dijamin Bikin Keuangan Tak Sekarat saat Kondisi Darurat

By Ade Sulaeman, Kamis, 5 April 2018 | 20:30 WIB

Intisari-Online.com – Sebagai pemangkas rambut tradisional, penghasilan ayah saya tak menentu.

Padahal ada ibu dan delapan anak yang harus ditanggung. Mungkin karena itu ayah sangat disiplin dan ketat dalam mengelola uangnya.

Diam-diam ia menyisihkan sebagian pendapatannya di tempat-tempat yang tidak lazim.

Seperti potongan bambu, kaleng, dus, bahkan botol bekas. Itu pun ditaruh di tempat yang tidak mencurigakan.

(Baca juga: Anak Miliarder Ini Disuruh Ayahnya Jadi Orang Miskin, Hanya Dibekali Uang Rp100 Ribu)

Bila ada keperluan penting yang jelas resmi, biasanya ia akan menghilang sebentar, lalu kembali dengan membawa uang.

Saya sering heran, tadinya mengaku tidak punya uang, tapi tiba-tiba kok ada uang dalam jumlah pas di tangan.

Ternyata ia menabung dengan cara unik: dari hari ke hari jumlah yang ditabung selalu naik.

Sebagai contoh, hari pertama menabung Rp1.000,-. Hari kedua Rp2.000,-, lusa Rp3.000,-, dan seterusnya hingga hari kesepuluh.

Setelah itu ayah menabung lagi, tetapi dengan tabungan awal Rp2.000,-, dan seterusnya hingga di hari kesepuluh uang yang ditabung jadi Rp11.000,-. la mengulang lagi dengan tabungan awal Rp3.000,-, terus, dan terus naik.

"Kalau nabung awalnya Rp1.000,-, selama sepuluh hari pasti sudah jadi Rp55.000,-. Periode kedua ya tinggal ditambah 10, jadi Rp65.000,-," jelas ayah.

Jadi, jumlah bilangan pertama selalu 55, penambahan setiap tingkat bertambah 10. Rumusnya kira-kira begini: 55x + 10x(n-1) = y, di mana x = besarnya setoran awal, n adalah  tingkatan/periode, 55 dan 10 adalah konstanta/jumlah bilangan, dan y sebagai jumlah nominal tabungan.