3 Orang Ibu Ini Menyesal Telah Mempunyai Anak, Berikut Pengakuan Mereka!

Editorial Grid

Penulis

Intisari-Online.com -Siapa yang tidak ingin memiliki momongan setelah menikah?

Mempunyai anak setelah menikah merupakan hal yang diinginkan keluarga mana pun.

Semua ibu, ingin mempunyai anak agar keluarga lebih terasa 'hidup'.

Namun rupanya ada wanita yang malah menyesal memiliki anak.

(Baca Juga:10 Efek yang Merugikan Kesehatan Bila Kita Suka mengonsumsi Mi Instan, Ibu Hamil Masih Berani Makan Nih?)

Tiga wanita mengatakan kepada program Victoria Derbyshire bahwa mereka berharap tidak menjadi seorang ibu.

Berikut adalah kisah dari beberapa ibu yang menyesal mempunyai anak (semua nama telah diubah).

1. Rachel

"Jika saya bisa memutar waktukembali, saya tidak inginmemiliki anak," kata Rachel yang sekarang berusia 50-an.

Dia memiliki tiga anak, yang termuda berusia 17 tahun dan untuk sebagian besar waktu - sekarang- dia telah menjadi ibu tunggal, yang membuatnya hidup dengan sangat berat.

Rachel mengakui bahwa dia tidak berpikir cukup 'keras' tentang bagaimana memiliki anak akan mempengaruhi hidupnya.

Seandainya dia sadar, dia tidak akan memiliki anak.

"Tapi saya merasa bersalah karena mengatakan itu, karena saya sangat mencintai anak-anak saya," katanya.

"Andamerasa seperti Anda bukan seorang ibu yang baik dan itu adalah rasa bersalah yang selalu Andabawa, itu tidak pernah hilang."

Ini sulit untuk mengakuinya, karena 'orang menganggap bahwa Anda bukan orang yang baik'.

"Sayamerasa sangat kesepian."

"Saya merasa ada yang salah dengan diri saya."

"Seandainya sayabisa membicarakannya dan seseorang memahaminya,mungkin saya akan merasa lebih mudah untuk mengatasi 'keibuan'."

Apakah hal ini juga terjadi pada ibu lainya?

Tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak wanita merasa seperti ini, karena begitu sedikit yang berbicara secara terbuka tentang hal itu.

Namun pernah ada survei di Jerman pada tahun 2016 oleh YouGov, 8% dari 1.200 peserta mengatakan mereka menyesal menjadi orang tua.

Wanita yang mengakui penyesalannya ini bersikeras bahwa yang dialaminyaberbeda dengan depresi pasca melahirkan (sering dikenal dengan 'baby blues').

(Baca Juga:Taman Neraka Adalah 1 dari 5 Tempat Wisata Unik yang Ada di Dunia, Berani Mengunjunginya?)

2. Alison

"Saya baru saja melihat keluarga kecil yang bahagia dengan rumah yang mempunyai kebun, dan anak-anak berlari ke sekolah - dongeng," katanya.

Alison diadopsi dan tumbuh besar, dia selalu bermimpi memiliki sebuah keluarga sendiri.

Namun segera berubah setelah diamemiliki putra pertamanya, di merasa tidak 'keibuan'.

Putus asa, diamelarikan diri dari 'peran' barunya, dan memutuskan kembali bekerja.

"Saya akan libur berhari-hari dan meninggalkannya denganpengasuh anak sehingga saya akan memiliki satu hari untuk diri saya sendiri," katanya.

"Bukannya saya tidak ingin menghabiskan waktu bersamanya, tapi saya tidak tahu harus berbuat apa, sayatidak mahir dalam'game'."

Karena tidak ingin putra mereka menjadi anak tunggal, Alison dan suaminya memiliki anak yang lain.

Kedua anak laki-laki yang sekarang telah berada di universitas.

Dia mengakui bahwa jika dia tahu apa yang dia ketahui sekarang, dia tidak akan pernah menjadi seorang ibu.

Alison sangat ingin menekankan betapa dia mencintai anak-anaknya tetapi mengakui bahwa di belakangnya dia terlalu 'egois'.

"Sayamenyesali mereka (anak-anaknya) atas waktu saya".

Dia mengatakan wanita tidak membicarakan hal ini karena takut dihakimi.

"Mereka tidak ingin dilihat sebagai seorang yang egois. Implikasinya adalah jika Anda tidak ingin mempunyai anak maka Anda adalah ibu yang buruk."

(Baca Juga:Foto yang Bikin Syok, Bayi Terkapar di Tangga Tapi Orang di Sekitarnya Pura-pura Buta dan Tuli)

3. Joy

Bagi Joy, yang melahirkan putrinya 20 tahun lalu, kesadaran bahwa dia tidak ingin menjadi ibu datang lebih awal.

"Semua orang berbicara tentang bagaimana anak ini 'dipercayakan'kepada mereka, dan cinta luar biasa 'liar' yang datang melalui mereka."

"Saya tidak mendapatkan semua itu. Itu hanya tampak seperti tanggung jawab besar," katanya.

Dia berjuang untuk melihat kembali tahun-tahun awal kehidupan putrinya.

"Itu sulit, itu adalah pekerjaan yang butuh berhari-hari untuk melaluinya."

"Semua ibu saya kira melalui ini, hanya saja, saya tidak menemukan apa pun yang bisa saya katakan bahwa saya benar-benar menikmatinya. Itu suram."

Joy percaya dia kehilangan sifat keibuan yangibu-ibu lain bisa 'menikmati' anak-anak mereka.

"Sepertinya sayatidak memiliki kapasitas untuk menjadi tipe ibu yang baik, hangat, dan suka disayangi."

"Saya ingin kembali bekerja. Saya ingin melanjutkan karir saya, bisnis yang saya bangun, dan ini adalah sesuatu yang sangat besar."

(Baca Juga:Mengerikan, Bayi Baru Lahir Ini Diculik Kera dan Dibuang ke Dalam Sumur Hingga Tewas)

"Sayamemang mencintainya, tetapi ikatan itu tidak 'lengket'."

"Apa yang benar-benar hebat adalah jika wanita bisa menjadi sangat jujur ??dengan diri mereka sendiri."

"Jika memiliki anak dan memiliki keluarga sangat penting maka pergilah dengan sepenuh hati."

"Tetapi jika Anda memiliki sensasi dalam diri Anda yang mengatakan 'Saya benar-benar tidak mendapatkan ini' maka jangan takut atau malu untuk berdiri dan berkata, 'Saya seseorang yang tidak ingin menjadi seorang ibu, saya tidak ingin anak-anak. " (Adrie P. Saputra)

Artikel Terkait