Find Us On Social Media :

Jika Sering Posting Seperti Ini di Twitter Bisa Jadi Kamu Sedang Depresi

By Editorial Grid, Senin, 2 April 2018 | 16:45 WIB

Intisari-online.com - Banyak dari kita menganggap sudah memilih apa yang perlu dibagikan di media sosial dan mana yang disimpan untuk sendiri.

Tapi, berdasarkan riset terbaru, bisa saja kita berbagi terlalu banyak. Termasuk hal mendalam tentang kesehatan mental kita.

Menurut hasil penelitian terbaru, dari pemilihan kata yang dipakai seseorang saat "berkicau" di Twitter, bisa menunjukkan apakah ia memiliki depresi atau pun gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Orang-orang yang depresi ternyata lebih sering menggunakan kata-kata yang justru dikategorikan positif, seperti "bahagia", "pantai' dan "foto" atau kata-kata yang lebih negatif seperti "kematian", "tidak" dan "tidak pernah".

Sebuah tim riset menganalisa data dari pengguna media sosial Twitter menggunakan pendekatan algoritma untuk melihat apakah postingan di Twitter bisa memprediksi tingkat depresi dan PTSD. Ditemukan bahwa 9 dari 10 prediksi algoritma tersebut adalah benar.

BACA JUGA : Twitter Menutup Lebih dari 125 Ribu Akun yang Menyerukan Terorisme

BACA JUGA : Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang

Tim peneliti menganalisa data Twitter dari 204 pengguna, 105 menderita depresi klinik dan 99 tanpa depresi. Ini untuk melihat apakah perbedaan bahasa yang dipakai saat menulis "cuitan" bisa membantu mendeteksi depresi.

Peneliti menggunakan dua model penelitian yang berbeda. Pertama, model penggolongan (memisahkan tweet sehat dan depresi atau membedakan pengguna sehat dan pengguna yang mengalami PTSD).

Kedua, mengidentifikasi indikator-indikator kondisi kesehatan mental yang dimunculkan setiap waktu.

Andrew Reece, peneliti postdoctoral dari Harvard University yang melakukan riset tersebut, menyampaikan bahwa dengan model yang terakhir, para peneliti mampu menggambar lini masa dari awal mula depresi, bagaimana depresi itu berjalan dan masa penyembuhan, hanya berdasarkan bahasa-bahasa yang digunakan orang-orang pada tweet mereka.

BACA JUGA : 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat

BACA JUGA : (Foto) Usai Menyantap Induknya, Singa Ini Lakukan Hal Tak Terduga pada Seekor Bayi Kera