Find Us On Social Media :

Kisah Singa Penakluk dari Yehuda, Manusia yang Dituhankan Kaum Rastafari

By Editorial Grid, Senin, 2 April 2018 | 14:45 WIB

Intisari-online.com - Musik reggae dan warna merah-kuning-hijau adalah simbol yang identik dengan kaum Rastafari atau Rastaman.

Tidak hanya sekadar pencinta musik reggae, lebih dari itu Rastafari adalah sebuah aliran sakramen yang memiliki ideologi.

Begitulah aliran ini menyebar dan Kaisar Etiopia Haile Selassie I adalah tonggak berdirinya ajaran ini, dengan cepat diterima meski dirinya tak pernah membuat aliran ini.

Bagi Pemeluk Rastafari mungkin tidak asing ketika mendengar nama Haile Selassie I, dengan memiliki nama asli Tafari Mokonen dan gelar Ras Tafari Kaisar Etiopia yang diangakat pada 1930 silam.

Sedangkan nama Haile Selasie adalah gelar pengangkatan dirinya, setelah Tafari diangkat sebagai Kaisar dan terkenal dengan nama Haile Selassie I.

BACA JUGA : Tak Ada Hubungannya dengan Ganja: Berikut 6 Fakta Rastafari sebagai Aliran Filsafat

Tak hanya terpandang sebagai kaisar, namun namanya menggema sebagai sosok yang disebut-sebuat keturunan Raja Solomo, seorang raja lengendaris yang konon pernah menguasai Bangsa Israel.

Kepercayaan tersebut telah membuah Haile Selassie dianggap sebagai salah satu Tuhan dan dianggap Messias yang hidup bagi kaum kulit hitam.

Gaung namanya tak hanya di dengar oleh orang Afrika, lebih dari itu sosoknya telah dikenal hingga Jamaika.

Namun, perlu diingat Haile bukan sosok yang menubuatkan dirinya untuk menawarkan keyakinan Rastafari, ada sosok lain yang meyakini ke-Ilahian Haile.

Ia adalah Marcus Garvey seorang aktivis yang berkampanye untuk perubahan politik dan sosial di pulau yang telah menjadi pusat penting perbudakan,  Jamaika.

Namun, ketika berita penobatan Haile Selassie pada tahun 1930 mencapai Jamaika, banyak pengikut Garve membuat soalah ia melebihi manusia. 

BACA JUGA : 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat