Find Us On Social Media :

Di Abad Pertengahan, sebagai Makanan Mewah Ayam Dipukuli hingga Babak Belur Sebelum Dimasak dan Disantap

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 28 Maret 2018 | 19:15 WIB

Intisari-Online.com – Ketika Plato mengusulkan kepada akademi agar manusia didefinisikan sebagai ‘binatang berkaki dua yang tidak berbulu (feathers)' maka Diogenes mencabuti bulu seekor ayam yang jantan dan memperlihatkannya kepada orang-orang bijak Yunani itu.

“Inilah yang menurut definisi Plato disebut manusia,” katanya.

Sejak itu definisi ditambahi embel-embel menjadi: Manusia adalah binatang berkaki dua yang tidak berbulu dan dengan kuku yang lebar dan datar.

Jadi nyatalah bahwa zaman Yunani orang sudah kenal pada ayam. Hubungan manusia dan ayam sudah terjalin kira-kira 2000 tahun sebelum Masehi di India. Unggas liar berwarna merah dijinakkan dan dipelihara untuk jadi kurban sajian.

Pendeta-pendeta biasanya mengolah bagian-bagian yang tidak disajikan untuk dijadikan makanan, sedangkan dewa-dewi menerima bagian-bagian yang biasanya kurang begitu enak dimakan.

(Baca juga: Seram, Seperti Inilah Hukuman Bagi Wanita yang Suka Bergosip di Abad Pertengahan)

Dari meja pendetalah masakan  daging ayam menyebar ke Utara dan ke Timur, masuk ke  daratan Cina dan menyeberang ke kepulauan di Pasifik. Dari catatan ekspedisi Magellan diketahui bahwa penduduk asli Filipina di pulau Palawan memiliki ayam jantan yang besar-besar, tetapi tidak memakannya, melainkan untuk disambung.

Ayam juga menyebar ke Barat. Kalau makanan Asia lain masuk Eropah lewat Laut Tengah, maka ayam melalui Eropah Tengah (kira-kira tahun 1500 sebelum Masehi) sebelum tiba di Eropah Barat seabad kemudian.

Pada masa itu Mesir sudah mempunyai itik dan angsa, tetapi belum punya ayam. Orang-orang Yahudi dalam Perjanjian Lamapun tampaknya belum punya ayam. Setidak-tidaknya tidak tertulis ada ayam.

Bahkan juga dalam Deuteronomi dan Leviticus yang memuat daftar panjang mengenai unggas yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan.

Ayam mula-mula muncul dalam sejarah tertulis dunia Barat di Yunani. Kolonis-kolonis Yunani yang mendirikan kota Syibaria di ‘kaki' Italia pada tahun 720 Sebelum Masehi membuat hukum yang melarang adanya ayam jantan di dalam kota, supaya mereka bisa tidur nyenyak sampai siang, tidak diibangunkan oleh kokok ayam jantan.

Mesikipun orang Sybaris tukang makan enak, tetapi mereka tidak menyebut-nyebut ayam. Orang Yunani zaman ini  dan juga kemudian orang-orang Romawi pada permulaan umumnya tidak makan ayam.

Mereka memelihara binatang itu hanya untulk diambil telurnya. Diperkirakan bahwa binatang itu kurus-kurus karena dibiarkan mencari makan sendiri. Karena itulah tidak menggiurkan selera orang.