Penulis
Intisari-Online.com - Penumpang taksionline bernamaYun Siska Rohani (29)dirampok dandibunuh secara kejam. Pelaku yang sempat menjadi buron pun akhirnya ditangkap.
Siska ditemukan tewas di Cibinong Griya Asri, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (18/3).
Jasadnya ditemukan tanpa identitas dengan kondisi tangan terikat dan kepalanya tertutup kantong plastik.
Siska Rohani, seorang wedding organizer di Jakarta rupanya dibunuh oleh supir taksi online yang bernama Fadli Nizar Himba (32) dan Fahmi Idris Himba (32).
Diketahui, dua saudara kembar ituberencana merampok Siska.
Namun saat mengantarkan Siska dari Hotel Casendra, Jakarta Pusat. menuju Hotel Haris, Tebet, Siska tak hanya dirampok namun juga dibunuh.
Dikutip dari akun Instagram @ndorobeii, awalnya kedua pelaku meminta Siska memberikan uang senilai Rp20 juta.
(Baca Juga:Ajaib! Pria Ini Tertabrak Kereta Hingga Tubuhnya Terbelah, Namun Ia Masih Hidup dan Berbicara)
Mereka sempat berhenti di rest area KM 34 untuk memeriksa dan mengambil uang dari 2 kartu ATM Siska.
Tapi, pelaku tak mendapat apa-apa karena saldo di rekening korban tidak cukup.
Pelaku melanjutkan perjalanan ke arah Bogor.
Sebelum pintu keluar tol, pelaku mencekik leher korban hingga tewas.
Kapolres Bogor, Ajun Komisaris Besar AM Dicky dalam keterangannya menuturkan, kedua tersangka memang merencanakan melakukan perampokan dan penganiayaan penumpang pengguna taksi online.
Kapolres menjelaskan kronologi kejadian, pada Sabtu (17/03) malam, sekitar pukul 23.00, kedua tersangka bertemu di rumah makan cepat saji di Simpang Pemda, Cibinong.
Diduga di tempat tersebutlah, keduanya merencanakan perampokan melalui aplikasi taksi online.
Lalu keduanya pun berangkat ke Jakarta menggunakan kendaraan Suzuki Ertiga yang dikemudikan FH.
Sekitar pukul 02.00, FH mendapat pesanan penjemputan dari Siska di daerah Casablanka untuk di antar ke sebuah hotel di daerah Tebet, Jakarta Selatan.
"Korban Siska tidak diantar ke Tebet. Dibawah ancaman, korban dilarikan ke Bogor melalui Tol Jagorawi," kata Dicky.
(Baca Juga:Tragis! Bermaksud Bunuh Komandan Nazi, Pasukan Komando Inggris Justru Nyaris Habis karena Terbantai)
Dalam perjalanan, Siska diancam menggunakan samurai dengan kondisi terikat dan mulutnya di isolasi.
Ketika di rest area daerah Sentul kendaraan mereka berhenti untuk mengecek tabungan korban di anjungan tunai mandiri.
Namun korban tak langsung diantarkan ke tempat tujuan, melainkan diajak berputar-putar sampai ke kawasan Tol Jagorawi.
"Kemudian saat di rest area daerah Sukaraja, korban dimintai uang Rp 20 juta dan dirampas barang-barangnya, namun saat itu korban tidak membawa uang yang diminta sehingga korban dicekik hingga tewas," ujarnya kepada wartawan, di Mapolres Bogor, Selasa (20/3/2018).
Saat itu jasad korban langsung dibuang di depan Perumahan CGA, Kabupaten Bogor.
Jasad Siska sendiri baru ditemukan warga sekitar sekira pukul 07.00 WIB.
(Baca Juga:Momen Dramatis, Ketika Ibu Kerbau Melihat Anaknya Diserang 14 Singa, Inilah yang Dilakukannya)
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap dua pelaku tersebut di kawasan Tajurhalang, Kabupaten Bogor dini hari tadi.
"Ditangkap di rumahnya, korban dan pelaku tidak memiliki hubungan apapun," terangnya, mengutip dari Tribunnews.com.
Adapun barang bukti yang turut diamankan berupa satu unit mobil Suzuki Ertiga warna putih, satu roll lakban warna hitam, sebilah samurai kecil, satu pasang sepatu high heels warna hitam, satu pasang anting milik korban, dan lain sebagainya.
"Beberapa barang ada yang dibuang dan dijual, kalau yang dijual itu seperti ponsel," ucapnya.
Dicky menambahkan, kedua pelaku dijerat dengan pasal 365 ayat 4 KUHP, Pasal 338 KUHP dan Pasal 340 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan matinya orang pembunuhan dan atau pembunuhan berencana.
"Dua pelaku terancaman hukuman penjara paling lama 20 tahun," kata dia.
Sejak kejadian nahas itu, tentu saja ini membuat luka yang mendalam untuk keluarga.
(Baca Juga:Inilah Hal Menarik Mengenai Ninja yang Jarang Diketahui oleh Orang)
Ayahnya, Supandi, telah mengikhlaskan kepergian putrinya, Yun Siska Rohani (29).
Supandi berharap pemerintah melakukan evaluasi agar kejadian memilukan tersebut tidak terjadi lagi.
"Saya sebagai orangtua korban berharap kejadian tidak terulang lagi."
"Baik dari pihak Grab maupun pemerintah meningkatkan komunikasi agar menjadi lebih baik lagi, terutama agar pengemudi dan konsumen merasa aman dan nyaman," katanya, Minggu (26/3/2018), di depan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang melayat ke rumahnya.
Dia mengaku mendapat kabar putrinya meninggal terbunuh di tangan pengemudi taksi online dari laporan Polres Bogor yang mendatangi kediamannya pada Minggu (18/3/2018) sekitar pukul 14.00.
"Saya tahunya dari keterangan Polres datang ke sini. Minggu pukul 07.00 ditemukan, pukul 14.00 datang ke sini," katanya.
Dikutip dari Kompas.com, Supandi mengatakan bahwa Siska meninggalkan seorang putri yang berusia 4 tahun.
Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi meminta perusahaan aplikasi taksi berbasis onlinebertanggung jawab terhadap pembunuhan Yun Siska Rohani oleh pengemudinya.
"Aplikator belum datang ke sini, harus tanggung jawab sesama manusia, harus memberikan tanggung jawabnya karena ini kehilangan yang sangat besar bagi keluarganya," kata Budi.
Ke depan, Budi menilai, aplikator sudah seharusnya mengambil langkah yang tegas dalam merekrut calon pengemudi taksi onlinenya
"Harus ada screening rekam jejaknya seperti apa, dengan tatap muka agar kita tahu calon pengemudi memenuhi kualifikasi atau tidak."
"Harus dilakukan, rekrutmen harus baik, jangan asal-asalan," ungkapnya.
Budi berjanji meningkatkan sistem keamanan dan keselamatan taksi, baik onlinemaupun konvensional, karena merupakan kebutuhan dasar dalam bertransportasi.
"Jaminan harus punya komitmen dengan masyarakat, bagaimana melayani masyarakat dengan totalitas, nanti masyarakat jadi waswas, apalagi wanita dan harus bepergian malam-malam," katanya.
Dia juga akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan sistem pengawasan melalui dashboard.
"Jadi, kita tahu mana rekrutmen yang baik atau asal-asalan," katanya.
Budi juga menyampaikan ungkapan duka terhadap keluarga korban dan berjanji berupaya agar kejadian sama tidak terulang.
"Atas nama pemerintah, kami hadir di sini menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Pak Supandi, orangtua dari Mbak Siska, semoga arwah almarhumah diterima di sisi Allah."
"Kami tahu ini merupakan kejadian yang sangat menyakitkan, harus menjadi suatu pelajaran pemangku kepentingan taksi onlinedan saya akan melakukan tindakan selanjutnya," katanya. (Adrie P. Saputra)
(Baca Juga:Identitas Terungkap! Inilah 5 Fakta Terkait Penemuan Jasad Wanita Berparas Cantik yang Tangannya Terikat?)