Penulis
Intisari-Online.com -Seorangseniman tato membantu perempuan menyembuhkan bekas luka kekerasan rumah tanggan dan kanker, juga luka-luka lainnya.
Ia, seniman itu, mengubah luka yang membuat trauma menjadi susuatu yang indah untuk dipandang.
Flavia Carvalho, yang mempunyai sebuah studio tato di Curitiba, Brasil, menawarkan jasanya secara gratis untuk para perempuan, sebagai bagian dari proses penyembuhan fisik maupun mental.
Proyek itu dia sebut sebagai “A Pele da Flor”, ekspresi orang Portugis yang berarti “lebih daalm dari kulit”—sementara untuk terjemahan literalnya “kulit bunga”.
Semua itu dimulai sekitar dua tahun yang lalu, ketika Flavia bekerja dengan klien yang ingin menutupi bekas luka besar di perutnya.
(Baca juga:Catat! Kekerasan dalam Rumah Tangga Tidak Melulu Kekerasan Fisik Berupa Pukulan)
Kliennya itu, menurut cerita Flavia, mendapatkan luka itu ketika ia berada di sebuah klub malam.
Ia ditikam oleh seorang pria dengan belati karena menolak ajakan kencannya.
“Ketika dia melihat tato itu selesai, ia sangat terharu, dan itu sangat menyentuh hati saya," kata Flavia kepada Huffington Post.
"Saya tiba-tiba dikejutkan oleh gagasan menyediakan tato gratis untuk perempuan yang memiliki bekas luka akibat kekerasan rumah tangga atau mastektomi. Tato-tato itu akan bertindak sebagai intrumen untuk meningkatkan kepercayaan diri pemiliknya."
Misalnya tato pada perempuan yang tertembak pistol—yang ditembakkan oleh pacarnya sendiri.
(Baca juga:Fenomena Gunung Es di Balik Kekerasan Seksual: Ketika Para Korban ‘Memilih’ Diam)
Flavia menggunakan bunga sakura untuk menutupi bekas luka. Sakura, menurutnya, melambangkan feminitas dan kencatikan, juga melambangkan sebuah hidup yang pendek.
Flavia juga membuat tato untuk perempuan yang ditikam pacarnya di tempat kerja. Tapi sayang, gadis itu akhirnya meninggal akibat kecelakaan yang menimpanya.
Selain kekerasan-kekerasan fisik, Flavia juga “melayani” mereka dengan riwayat penyakit kanker.
Salah satunya adalah seorang perempuan berusia 55 tahun dengan kanker payudara agresif. Flavia membuat tato mawar persis di payudara perempuan itu untuk menutupi luka jahitan.
(Baca juga:Protes Kekerasan Perempuan, Tiga Ribuan Celana Dalam Tergantung di Jalanan Afrika Selatan)