Penulis
Intisari-online.com - Toraja merupakan salah satu suku di Indonesia yang menempati bagian utaraSulawesi Selatan.
Toraja meiliki kebudayaan unik, salah satunya yang bisa kita lihat adalah bentuk rumahnya.
Selain itu Toraja juga memiliki tradisi pemakaman yang aneh. Dalam kebudayaan Toraja orang dewasa dimakamkan di goa, batu atau tebing untuk menempatkan jenazah.
Lain halnya dengan bayi yang dimakamkan dalam sebatang pohon. Tradisi ini bisa kita temukan didaerah Kambira Kabupaten Tana Toraja.
BACA JUGA :Ketika Pilot TNI AU Terjebak di Tengah Kelompok Bersenjata yang Telah Membunuh 4 Personel Kopassus
BACA JUGA :Bikin Merinding! Inilah 8 Foto 'Horor' yang Tanpa Sengaja Terekam di Sekitar Kita
Menurut tradisi setempat, jika bayi meninggal sebelum tumbuh gigi, mereka harus dimakamkan di pohon makam bayi, sebutan bagi makam pohon .
Orangtua mengukir lubang di batang pohon dan meletakkan bayi di dalamnya.
Lalu diletakkan tikar serat sawit ditempatkan di atas lubang tersebut, tujuannya saat pohon tumbuh, ia menyerap mayat bayi.
Menurut keyakinan Toraja menyatakan bahwa selama pohon itu masih hidup, begitu juga bayi-bayi di dalamnya.
BACA JUGA :Inilah 4 Hutan Terlarang yang Konon Menyimpan Bahaya di Dalamnya, Berani ke Sini?
Pada 1920-an, praktik pemakaman unik ini mulai berkurang dengan munculnya Kekristenan Toraja.
Namun, masih ada bayi kuburan di Sulawesi Selatan. Mereka tidak lagi digunakan tetapi disimpan sebagai pengingat tradisi kuno.
Saat ini tempat tersebut dijadikan tempat wisata, dan bisa dikunjungi siapa saja dengan membayar tarif sebesar Rp 10.000 menurut laporan Kompas.com.
Untuk mencapai tempat tersebut pengunjung harus menaiki anak tangga yang tak jauh dari lokasi tersebut.
BACA JUGA :Pengakuan Rob O'Neill, Anggota Navy SEAL yang Menembak Mati Osama bin Laden
pemakaman bayi pada sebatang pohon ini dalam bahasa Toraja disebut Passilliran dan hanya dilakukan oleh masyarakat Toraja yang menganut Aluk Todolo (kepercayaan terhadap leluhur).
Sedangkan pohon yang digunakan untuk pemakaman tersebut disebut pohon Taraa, yang dipilih karene memiliki getah yang dinggap mirip dengan ASI.
Menurut keyakinan setempat, pemakaman pohon merupakan cara Orang Toraja mengembalikan bayi ke rahim ibunya. (Afif Khoirul M)