Find Us On Social Media :

Rakus Saat Melahap Katak Hidup-hidup, Beginilah Pemandangan Menjijikan Seorang Warga China di Tengah Kasus Virus Corona

By Afif Khoirul M, Senin, 27 Januari 2020 | 14:12 WIB

Seorang pria makan katak hidup-hidup.

Intisari-online.com - Para ahli menyebut pasar basah mirip dengan yang ada di kota Wuhan di China memberikan peluang ideal bagi virus dan bakteri untuk berkembang.

Selain itu pola makan masyarakat Tiongkok yang doyan makan-makanan ekstrem juga menjadi sorotan.

Sebelumnya sempat heboh orang-orang Tiongkok tengah menyantap sup kelelawar.

Kali ini nyaris sama dengan hal itu, sebuah video menjijikkan seorang influencer media sosial di China memakan katak hidup-hidup.

Baca Juga: Sunda Empire Marah Besar, Semua Negara di Dunia Wajib Daftar Ulang dan Membayar Pajak Padanya, Jika Tidak, Mereka Mengancam Akan Lakukan Tindakan Ini

Dalam rekaman yang mengerikan yang diambil pada tahun 2016, seorang pria terlihat memungut seekor katak hidup dari sebuah kios di pasar.

Kemudian dia menggigit kepalanya dan merobek kulitnya hingga berlumuran darah.

Lalu, dia melahap otak katak di depan kamera dan memakannya dengan rakus.

Pria tersebut adalah seorang influencer terkenal yang makan binatang eksotis selama video streaming.

Baca Juga: Seteguk Harganya Rp 35 Ribu, Secangkir Crappuchino Ini Harganya Capai Setengah Juta, Ternyata Nilai Mahal Didapat dari Kotoran Ini: 'Anda Akan Kecanduan'

Banyak orang yang menyaksikannya jijik dengan perilaku pria tersebut.

Fakta ini menunjukkan bahwa pola makan orang Tiongkok memang ekstem, juga terungkap dari beberapa hewan yang dijual di pasar Basah di Wuhan.

Saat ini para ahli sedang melacak asal mula virus corona berasal.

Banyak yang berpendapat bahwa penyakit seperti pneumonio berasal dari kecenderungan makan hewan hidup.

Yangzhong Huang, ahli kesehatan publik di Dewan Hubungan Luar Negeri mengatakan pada majalan Time.

"Ini hanya bagian dari budaya Tiongkok, mereka suka makan apapun yang masih hidup," katanya.

Baca Juga: Menhan Malaysia Sebut Naik Pesawat Buatan RI, Waktu Tempuh Jadi Lebih Lama, Padahal Dulu Malaysia Punya Senapan yang Jadi Bahan Ejekan Dunia

Dia menambahkan bahwa makan hewan eksotis dapat meningkatkan potensi pria, di hadapan para pendukungnya.

Namun, pasar basah yang menjual hewan hidup menjadi faktor lain yang mengakibatkan wabah seperti virus corona.

Campuran feses dan cairan tubuh lainnya dari makhluk hidup dan liar akhirnya bercampur dengan darah dari hewan yang disembelih.

Hal itu memberikan peluang ideal bagi virus untuk berkembang dan berevolusi.

Lebih dari 2.000 orang terinfeksi virus corona sejak 25 Januari 2020.

Sementara jumlah kematian terus meningkat menjadi 56 orang.

Baca Juga: Bak Bunuh Diri, Turis China Boleh Masuk Sumbar karena Lolos Thermal Scanner di Bandara, Faktanya Virus Corona Menular Sebelum Gejala Muncul, Termasuk Demam

Virus ini diyakini berasal dari Wuhan China Tengah, yang menyebar ke berbagai negara seperti AS, Thailand, Kanada, Korea Selatan, Prancis dan Australia.

Kabar terbaru, dilansir dari China Morning Post, obat-obatan yang aman untuk dikonsumsi penderita Virus Corona telah tersedia, namun masih ada sederet pertanyaan berkaitan dengan efektivitas obat tersebut.

Menurut ketua tim yang mengurusi virus baru, Zhong Nanshan, obat-obatan itu sudah ada dan bisa dikonsumsi. Akan tetapi, ia menekankan pada aspek kefektifan obat itu perlu ada penelitian lebih lanjut.

Zhong sendiri merupakan seorang pulmonologis atau ahli paru-paru dari Cina. Pada tahun 2003, ia adalah penemu virus Sars yang juga sempat menggemparkan dunia itu.