Find Us On Social Media :

Bertahun-tahun Hanya Makan Cabai dan Nasi hingga Tubuhnya Kurus Kering, Wanita Ini Meninggal, Rupanya Alasannya Menghemat Uang Bikin Terenyuh

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 15 Januari 2020 | 18:15 WIB

Wu Huayan, 24, meninggal di sebuah rumah sakit di Guizhou

Intisari-Online.com - Cabai, nasi, dan roti kukus sesekali, menu-menu itulah yang dimakan seorang wanita kurus ini hingga 5 tahun.

Hal itu dilakukannya demi menghemat uang untuk membayar tagihan medis saudaranya.

Tetapi sikap tidak mementingkan diri sendiri ini memiliki konsekuensi yang tragis bagi didinya sendiri.

Dilansir dari Asia One, Wu Huayan, 24, meninggal di sebuah rumah sakit di Guizhou pada 13 Januari setelah bertahun-tahun kekurangan gizi karena berhemat.

Baca Juga: Berusia Lebih Dari 1 Abad, Nenek Ini 'Ketagihan' Menikah Sampai 23 Kali, Terakhir dengan Pria 70 Tahun Lebih Muda Darinya, Meski Sudah Tua Renta Nenek Ini Punya Trik Rahasia 'Puaskan' Pasangannya di Ranjang

Akibatnya, dia tumbuh menjadi kerdis, sangat kurus, dan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Setelah kehilangan ibunya pada usia empat tahun dan ayahnya pada usia 18 tahun, Wu khawatir tentang memberikan perawatan untuk saudaranya, yang menderita psikosis intermiten.

Bertahan dari hibah kesejahteraan sebesar Rp 600 ribu, dia berhemat dan menabung.

Caranya yakni dengan tidak pernah sarapan saat pagi dan makanan sehari-harinya hanya nasi dengan cabai.

Baca Juga: Tumbuh Tanduk hingga Sepanjang 14 Cm, Ternyata Biasa Muncul di Daerah yang Terpapar Matahari dan Biasa Menyerang Lansia, Begini Tanda Awalnya

Dia bahkan akan makan cabai yang sudah busuk demi menghemat lebih banyak uang.

"Saya tidak seperti anak-anak lain yang bisa meminta uang kepada orangtuanya, Saya tidak punya (orangtua)," jelasnya.

Wu pertama kali memasuki pemberitaan pada Oktober tahun lalu saat pengumpulan dana guna operasi katup jantungnya dan membutuhkan dana hampir Rp 400 juta.

Baca Juga: Misteri Mayat Keluar dari Dekat Pohon Pisang di Bogor Gegerkan Warga, Tangannya Awalnya Menyembul dari Tanah, Begini Fakta Sebenarnya

Wu, yang tingginya 1,35 m dan beratnya hanya 21,4 kg, mulai merasa tidak sehat pada 2018.

Kakinya sering bengkak, dia merasa lesu dan kesulitan tidur.

Rambutnya, yang dulu tebal, juga mulai rontok, bersamaan dengan alisnya.

Baca Juga: Baru 5 Bulan Menikah Istri Habiskan Rp12 Miliar, Setelah Suaminya Bagkrut, Istrinya Minta Cerai Karena Suaminya Sudah Miskin, Sembari Mengatakan 'Saya Tidak Tertarik dengan Pria Miskin'

Tetapi dia mengabaikan gejalanya dan menolak menemui dokter sampai dipaksa salah seorang temannya.

Saat itulah dia didiagnosis menderita penyakit katup jantung dan diberi tahu bahwa dia perlu dioperasi - tiga dari empat katup jantungnya tidak berfungsi dengan baik.

Penggalangan dana tersebut akhirnya melampaui target, namun Wu tak dapat dioperasi karena kekurangan berat badan.

Terlepas dari situasi keuangannya, Wu, yang merupakan siswa tahun ketiga di GuiZhou Forerunner College, tidak mau jika diberi uang begitu saja.

Baca Juga: Kejatuhan Sawit Malaysia Setelah Boikot Resmi India Menjadi Titik Terang Keuntungan Melimpah Industri Sawit Indonesia, Dapatkah Bertahan?

Untuk menambah penghasilannya selain beasiswa yang diterimanya, perguruan tinggi memberinya pekerjaan membersihkan pendingin air asrama.

Kata teman-temannya, Wu adalah anak yang mandiri.

Bahkan, dia ragu selama berhari-hari sebelum meminta sumbangan online karena dia "takut menyusahkan orang lain".

Baca Juga: Punya Ritual Malam Hari yang Aneh dan Nabi Perempuan, Inilah Kerajaan Ubur-ubur dengan Seorang Ratu yang Kondisinya Memilukan

Bahkan ketika dia dirawat di rumah sakit tahun lalu, dia telah menantikan untuk kembali ke sekolah dan bermimpi menjadi seorang akuntan di bank.

Dia mengatakan kepada wartawan:

"Saya berharap untuk pulih dengan cepat."

"Saya harus mengikuti ujian tahun depan."

"Saya ingin memiliki pekerjaan saya sendiri dan mendapatkan penghasilan saya dengan dua tangan saya sendiri."

Baca Juga: Begadang Sambil Main Game Selama Liburan Sekolah, Remaja Ini Ditemukan Tergeletak Tak Bernyawa dalam Kamarnya