Berusia 18.000 Tahun, Jasad Anak Anjing Ini Ditemukan Masih Utuh Lengkap dengan Gigi yang Tajam dan Kumis

Tatik Ariyani

Penulis

Terjadi penemuan 'anak anjing' kuno yang beku dari ribuan tahun yang lalu yang tampak masih segar dan seperti baru mati kemarin

Intisari-Online.com -Baru-baru ini telah ditemukan jenazah anak anjing dengan kondisi masih utuh baik rambut, kumis, organ maupun tulang.

Mencengangkannya, Dogor, nama anak anjing ini, berumur 18.000 tahun.

Namun tubuhnya tidak terdekomposisi, bahkan, seluruh tubuhnya masih utuh.

Ditemukan di dekat Yakutsk, wilayah selatan Siberia musim panas kemarin, Dogor membuat kebingungan para peneliti.

Baca Juga: Jalan 6 Km Setiap Hari Selama Lebih dari 12 Tahun, Anjing Ini Senang Keliling Kota, Ternyata Hal Tak Terduga Ini yang Dilakukannya

Pasalnya, peneliti bingung menentukan apakah Dogor termasuk anjing atau serigala.

Seorang peneliti bernama Love Dalen mengatakan jika Dogor kemungkinan anjing tertua yang pernah ditemukan, dilansir dari news.sky.com.

Siberia sendiri adalah daerah dengan tanah permafrost, atau tanah yang senantiasa membeku sepanjang tahun.

Tanah seperti ini ada di daerah dengan suhu titik beku atau lebih dingin lagi, dan terletak di lintang tinggi (dekat dengan kutub utara dan selatan).

Baca Juga: Makan Kakinya Sendiri Demi Bertahan Hidup, Beginilah Kisah Tragis Seekor Anjing yang 'Disiksa' Tanpa Makan, Ditemukan Tulang di Dalam Perutnya

Suhu udara rata-rata tahunan daerah ini kurang dari titik beku air.

Dilansir dari washingtonpost, Dogor ditemukan tahun lalu oleh penduduk Yakutia di sebuah kubangan lumpur yang membeku.

Setelah menguji tulang rusuknya, ditemukan jika umur hewan ini adalah dua bulan sebelum Dogor mati.

Uji DNA sudah dilakukan, dan sampai saat ini masih gagal untuk menentukan spesies sebenarnya dari Dogor.

Baca Juga: Anjingnya Mengendus Bagian Perutnya, Wanita Ini Akhirnya Menyadari Fakta Mengerikan Ini, 'Saya Berhutang Nyawa pada Anjing Saya'

Padahal DNA Dogor sudah dibandingkan dengan semua sampel dari Swedish Centre for Palaeogenetics (CPG), tetapi tidak ada DNA yang mirip dengan DNA Dogor.

Peneliti masih ragu apakah Dogor termasuk anjing zaman es atau serigala.

Atau mungkin, contoh sebuah transisi evolusi dari serigala menjadi anjing, yang tentunya akan menambah jelas teori domestikasi serigala menjadi anjing.

Nama Dogor didapatkan dari bahasa lokal yang berarti 'teman', tetapi nama tersebut juga menunjukkan keraguan apakah Dogor termasuk anjing atau serigala.

Baca Juga: Punya Ekor Tambahan di Kepalanya, Anjing Ini Justru Bikin 17 Ribu Orang Antre untuk Mengadopsinya Setelah Dokter Putuskan untuk Tidak Mengoperasinya

Dilansir dari unilad, seorang peneliti bernama Dave Stanton (34) yang meneliti Dogor mengatakan, secara teori anjing didomestikasi bersamaan dengan saat kepunahan serigala mulai terjadi.

Oleh sebab itu, sangat sulit untuk mengetahui kapan dan di mana anjing mulai didomestikasi.

Penemuan Dogor menjadi sangat penting karena umur kematiannya adalah rentang waktu ketika anjing mulai didomestikasi.

Usia kematian Dogor diketahui ketika mereka mengujinya dengan radiokarbon, dan hasilnya menunjukkan jika umur kematiannya sudah 18.000 tahun.

Artikel Terkait