Penulis
Intisari-Online.com - Kembali pada bulan Mei, Joe Tippens, seorang pria Oklahoma diduga berhasil menyembuhkan kankernya dengan obat cacing anjing seharga Rp70 ribu.
Sebelumnya, Dokter mengatakan bahwa kankernya telah menyebar di mana-mana di tubuhnya.
Dia bahkan didiagnosis hanya memiliki sekitar tiga bulan untuk hidup.
Namun sekarang dirinya sembuh karena mengkonsumsi obat cacing anjing.
Kabar itu menjadi berita utama di seluruh dunia.
Tapi Korea Selatan nampaknya mengalami dampak yang paling luar biasa atas berita ini.
Bagaimana tidak, stok fenbendazole di negeri ini habis tak tersisa karena semua orang membelinya sebagai cara untuk mencegah atau menyembuhkan kanker.
Sebenarnya, dokter dan pemerintah Korea Selatan telah memberi peringatan tentang penggunaan penggunaan fenbendazole.
Namun itu tak mencegah ledakan kegilaan yang terjadi di Korea Selatan.
Dilansir dari Oddity Central, Kamis (21/11/2019), kegilaan itu muncul kembali pada bulan September, ketika video YouTube yang merinci kisah Joe Tippens dengan subtitle Korea mulai menjadi populer.
Segera, pasien kanker mulai mengikuti apa yang dilakukan oleh Joe.
Mereka mulai mengonsumsi dosis kecil obat cacing dan mendokumentasikan pengalaman mereka di media sosial.
Upaya dokter untuk mencegah orang mengonsumsi fenbendazole, sejauh ini tidak berhasil.
"Kami tidak dapat merekomendasikan penggunaan obat karena tidak ada uji klinis yang dilakukan pada manusia dan keamanannya belum dikonfirmasi," kata Asosiasi Medis Korea.
Apotek-apotek di seluruh Korea Selatan telah melaporkan peningkatan permintaan fenbendazole dari orang-orang yang ingin menyembuhkan diri mereka sendiri atau kerabat mereka yang terkena kanker.
Namun mereka semua kesulitan mendapatkan stok obat cacing anjing karena sangat laku.
"Menjadi sulit untuk mengamankan fenbendazole selama beberapa minggu terakhir setelah berita tentang pasien kanker AS yang menggunakan obat itu," kata seorang apoteker kepada South China Morning Post.
"Pasien tampaknya sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka baca online."
Seorang ahli bedah hewan mengatakan kepada surat kabar yang berbasis di Hong Kong bahwa ia memahami situasi orang-orang yang putus asa ini, tetapi dia tidak menjualnya untuk digunakan oleh manusia.
Ahli medis yang lain, mengklaim bahwa fenbendazole telah mengakibatkan beberapa masalah kesehatan yang serius, termasuk orang-orang yang dilarikan ke ruang gawat darurat dengan nekrosis usus yang disebabkan oleh overdosis fenbendazole.
Terlepas dari semua peringatan itu, kegilaan itu tidak menunjukkan tanda-tanda kematian.
“Kegemaran tentang fenbendazole tidak mungkin terjadi tanpa internet."
YouTube menyebar dengan cepat dan luas apa yang tampaknya menjadi harapan palsu," kata dokter Ahn Byoung-hai kepada SCMP.
Baca Juga: Mau Tahu Cara Cepat Menerka Kepribadian Seseorang? Cukup Lihat Bentuk Bibirnya, Lho