Penulis
Intisari-Online.com- Beberapa pedang mungkin tak lebih dari benda yang diliputi dongeng mistis.
Namun selama bertahun-tahun, para ahli telah menemukan pedang kuno yang mereka percaya memiliki kemiripan antara fakta dan ketenaran legendanya.
Yakni Nanatsusaya no Tachi atau pedang bercabang 7 dari Jepang.
Pedang ini ditemukan pada abad ke-20 di Kuil Isonokami Jepang, tepatnya pada tahun 1945.
Ia memiliki tiga pasang tonjolan seperti cabang yang membentang di sisi-sisinya yang kemudian membentuk 7 cabang.
Pedang terbuat dari besi dan memiliki panjang kurang dari 1 meter.
Mempertimbangkan penampilan pedang yang unik, ia sepertinya tak digunakan dalam peperangan, melainkan hanya memiliki fungsi seremonial.
Pada tahun 1870-an, sebuah prasasti menyebutkan bahwa pedang bercabang 7 itu 'diproduksi dengan besi yang ditempa 100 kali.'
Serta memiliki kesaktian yakni 'kekuatan gaib' yang dapat mengusir pasukan musuh.
Signifikansi dari Pedang Bercabang 7
Pedang ini adalah bagian penting dari sejarah Asia Timur karena beberapa alasan.
Pertama, pedang yang disebutkan dalam naskah kuno ini adalah pemberian raja Baekje kepada penguasa Yamato.
Ini menunjukkan hubungan antara Jepang dan kerajaan di semenanjung Korea.
Alasan kedua yakni tentang kecanggijan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Para ahli pedang Baekje dalam seni industri logam telah mencerminkan standar tinggi dengan proses yang rumit.
Nilai dari beberapa senjata tajam dari masa lalu biasanya ditentukan oleh besarnya legenda yang meliputinya (berkaitan dengan peperangan).
Namun beberapa pedang dianggap sebagai budaya yang signifikan dan dilindungi sebagai harta dunia yang istimewa karena keterwakilan cerita sejarahnya.
Termasuk pedang bercabang 7 atau Nanatsusaya no Tachi ini.
(Muflika Nur Fuaddah)