Penulis
Intisari-online.com -Telur adalah salah satu protein hewani yang telah setia ada di dapur setiap rumah tangga.
Mulai dari pejabat sampai pengangguran telur menjadi salah satu menu andalan.
Cara mengkonsumsinya pun macam-macam, ada yang menyukai telur matang, setengah matang, sampai banyak juga yang suka mengkonsumsi telur mentah.
Banyak penelitian mengatakan memakan telur mentah juga memberikan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan memakannya saat matang setelah diolah.
Namun tidak semua orang menyukai memakan telur mentah.
Padahal, di Jepang sendiri ada menu telur mentah yang sangat populer di masyarakat Jepang.
Disebuttamagokake gohan atau TKGyaitu telur mentah yang dipecahkan dan dibiarkan lumer di atas nasi putih yang panas, terkadang ditambahi bumbu seperti kecap asin dan kemudian siap dikonsumsi.
Percaya atau tidak, menu tersebut populer karena strukturnya yang lembut dan rasanya yang pas.
Kelumeran telur mentah membuat nasi menjadi lebih lembut untuk dimakan dan ditambahi bumbu kecap asin sudah memberi rasa untuk makanan tersebut.
Beberapa waktu yang lalu dilansir oleh pemimpinSoraNews24.com, Yoshio, mengatakan bahwa Rosanjin, seorang pelukis, pembuat kaligrafi dan chef yang telah meninggal tahun 1959 menyebutkan jika telur yang digunakan untuk membuat TKG akan lebih lezat jika dihangatkan dengan kulit manusia selama 30 menit.
Tentu saja hal tersebut masih rumor, dan Yoshio ingin membuktikannya.
Akhirnya Yoshio menyuruh salah satu staffnya, Tuan Sato, untuk membuktikannya.
Namun Sato rupanya berupaya untuk meningkatkan uji tersebut.
Kebanyakan mungkin akan berpikir untuk menghangatkannya di telapak tangan, karena memang itu cara logis untuk uji ini, bukan?
Kenyataannya, Sato memilih tempat lain untuk menghangatkan telur mentah tersebut.
Menurut Sato, sangatlah merepotkan jika tangannya harus menggenggam telur selama 30 menit dan tidak dapat memakai ponsel selama itu!
Sato akhirnya memilih untuk menghangatkan telurnya di ketiak.
Percobaan dimulai, telur dilapisi dengan kain halus agar mencegah telur pecah.
Kemudian telur tersebut menempel di ketiak Sato, dan agar memudahkannya selama 30 menit, telur diselotip ke dadanya.
Menunggu 30 menit berlalu, Sato memilih melakukannya sembari bermaingamedi ponselnya.
Akhirnya, setelah 30 menit berlalu, Sato membuka bungkusan telur tersebut dan melihat apakah ada perubahan.
Namun telurnya terlihat baik-baik saja.
Sato pun mengecek isi telurnya dengan mulai membuat tamagokake gohan dan setelah siap ia segera memakan makanan tersebut.
Segera setelah ia mulai makan, apa yang dikatakan Sato selanjutnya membuat semuanya tercengang terlebih jika melihat ekspresinya!
"Yah, ini hanyalahtamagokake gohan dengan telur yang hangat," ujarnya dengan sedikit kekecewaan.
Jadi, membuattamagokake gohandengan menghangatkan telurnya di ketiak tidak membuat rasanya menjadi buruk.
Tetapi tidak serta merta membuatnya menjadi enak juga.