Penulis
Intisari-Online.com - Sungguh tak punya moral pria ini nekat bongkar makam orang tuanya sendiri demi mendapatkan sepeda motor.
Kisah ini adalah benar adanya terjadi di privinsi Nampula dan dicurigai menggali mayat orang tuanya sendiri.
Menurut laporan Dailystar pada Sabtu (16/11/19) pria ini akhinya ditangkap di desa Ntocol antara distrik Lalaua dan Mecuburi, Mozambil.
Orang-orang menduga insiden ini sama dengan kelima tahun lalu dia mana semua berkaitan dengan sihir.
Sebelumnya memang sering terjadi pembongkaran makam atas dasar ilmu sesat di Mozambik.
Sebagian mengambil jenazahnya kemudian menggunakannya untuk praktik sihir.
Namun, kasus perampokan makam ini berbeda, karena pria yang tak disebutkan namanya ini mengambil tulang belulang orang tuanya.
Lantas untuk apa?
Sebelumnya, pria ini diberi tahu oleh seorang dukun dan mengatakan padanya akan memberinya uang 200 pound (Rp3,6 juta) yang bisa ditukarkan dengan sepeda motor.
Pria itu mengatakan pada BBC, "Bos mengatakan kepada saya, untuk mencari tulang manusia dari orang yang sudah meninggal, sebagai gantinya saya diberi uang untuk membeli sepeda motor."
"Aku pergi ke pemakaman keluarga, menggalinya dan mengambil tulang-tulang ayahku, kuburan ibuku dan pamanku," katanya.
Laporan lokal mengatakan, pria itu kemudian bepergian dengan membawa tulang-tulang untuk bertemu dengan pengusaha di Lalua, tetapi dia tidak muncul.
Pria itu menambahkan 'bosnya' terlibat dalam eksplorasi sumber daya mineral di kota Lalaua.
Menurut laporan, kasus ini bukan pertama kalinya terjadi terlepas dari ekplorasi sumber mineral.
Sebelumnya pembongkaran makan dengan dasar praktik sihir sering dilakukan.
Tahun lali seorang pria menggali makam di Mozambik untuk dimakannya kemudian menawarkannya pada tetangga.
Namun ketahuan setelah tulang rusuk korban mencuat keluar dari pancinya.
Pelaku serupa bernama Rui Foia, 30, juga ditemukan memiliki pakaian dan foto yang dicuri dari kuburan lain.
Dia ditahan selama dua minggu setelah merampok 10 kuburan, sembilan di antaranya anak-anak, dirusak di pemakaman lokal.
Dalam insiden lain, Madisi Gwanya, 30, dilaporkan mengaku menguliti jenazah keponakannya yang berusia empat tahun hidup-hidup, meminum darahnya dan memakan jantung dan otaknya di Afrika Selatan.