Find Us On Social Media :

Aplikasi Online Ala Bank Sampah Amanah di Kampung Sayur Organik di Kota Solo

By None, Kamis, 31 Oktober 2019 | 22:15 WIB

Intisari-Online.com - Sampah merupakan salah satu permasalahan yang sangat mengkhawatirkan saat ini.

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan mengakibatkan lingkungan menjadi kotor, polusi serta tidak nyaman. Hal itulah yang menjadi alasan dibentuknya Bank Sampah “AMANAH” di Kampung Sayur Organik, Ngemplaksutan, Mojosongo, Surakarta pada tahun 2015.

Sampai saat ini, bank sampah “AMANAH” telah memiliki anggota sekitar 50 orang, meski yang aktif dalam kegiatan penimbangan kurang lebih hanya 20-25 anggota.

Bank sampah merupakan kegiatan pengumpulan sampah di rumah masing-masing yang dilakukan oleh semua anggota bank sampah. Sampah tersebut dikelompokkan berdasarkan jenis sampah, yaitu plastik, kertas, logam dan campur.

Dari masing-masing jenis tersebut masih dibedakan lagi menjadi beberapa katagori, misalnya untuk kertas ada katagori duplek, koran, sak semen, buku dan kardus.

Sedangkan untuk jenis plastik, ada katagori pralon, aqua, putihan, PP, PE, ember dan kresek. Setiap bulan di Minggu pertama, pengurus Bank Sampah melakukan penimbangan sampah yang sudah dikelompokkan menurut jenis dan katagori sampah tersebut.

Setelah ditimbang, sampah dijual kepada pengepul sampah dengan harga jual yang berbeda-beda tergantung jenis dan katagorinya. Hasil penjualan sampah menjadi tabungan bagi anggota bank sampah dan 10% dari hasil penjualan dimasukkan dalam kas bank sampah.

Di sinilah letak antusiasme warga Ngemplaksutan untuk mengikuti kegiatan bank sampah. Karena dari sampah yang mereka kumpulkan, mereka memiliki tabungan yang dibagi setiap tahun pada bulan September.

Tabungan itu bisa digunakan untuk membeli bahan makanan, baju atau berpiknik bersama.

Baca Juga: Prihatin Dengan Anak Keturunannya Kelak Bermain di Laut yang Dipenuhi Sumber Penyakit, Hamish Daud Niat Kurangi Sampah Plastik, Ternyata Ada yang Bisa Recycle, Cek Kodenya!

Namun demikian, pengelola bank sampah memiliki tantangan tersendiri dalam pencatatan pembukuan bank sampah yang meliputi jenis sampah, berat sampah dan besarnya tabungan masing-masing anggota.

Meskipun nilai uangnya tidak terlalu besar, pencatatan bank sampah cukup rumit.

Hal ini berbeda dengan sedekah sampah, di mana kegiatannya hampir sama dengan bank sampah yaitu pengumpulan dan penimbangan sampah, tapi hasil penjualan langsung disedekahkan sehingga tidak perlu pencatatan tabungan anggota.