Penulis
Intisari-Online.com - Zimbabwe telah mengirim sekitar 30 gajah muda ke China.
Lebih lanjut, gajah-gajah itu ditahan di kebun binatang dan sirkus.
Dilansir dari Metro.co.uk, Sabtu (26/10/2019), Humane Society International mengatakan bahwa gajah-gajah itu rata-rata berusia antara 2 hingga 6 tahun.
Mereka dipisahkan dari induk dan kawanannya lalu ditahan selama setahun.
Setelah itu dikirim ke China.
Direktur margasatwa Audrey Delsink mengatakan:
"Kami sedih dan marah mendengar berita ini."
"Ini berarti pihak berwenang telah mengirim gajah-gajah malang ini ke luar negeri."
Baca Juga: 'Kalau Ia Meninggal, Kuburlah Ia Dalam Kuburku', Bukti Cinta Bung Karno pada Naoko Nemoto
Mereka mengutuk tindakan ini sebagai sebuah tragedi.
"Kami dan yang lainnya telah bekerja selama berbulan-bulan untuk mencoba dan menghentikan gajah-gajah ini agar tidak dikirim."
Hal itu karena begitu mereka sampai di China, kehidupan mereka akan dirampas dan tempatkan di kebun binatang atau sirkus.
The Humane Society merilis sebuah video dan foto yang katanya menunjukkan gajah-gajah kecil seminggu yang lalu ditahan di sebuah area berpagar di Taman Nasional Hwange.
Terkait video ini, otoritas margasatwa Zimbabwe belum berkomentar.
Diketahui bahwa Zimbabwe merupakan negara yang punya populasi gajah terbesar di Afrika.
Namun mereka justru berusaha untuk berburu gajah dan mengekspornya sebanyak mungkin.
Konservasi di Zimbabwe sangat membutuhkan lebih banyak dana sehingga itu memberi tekanan besar pada habitat hewan.
Diketahui setidaknya ada 55 gajah mati kelaparan dalam dua bulan terakhir di Hwange saat kekeringan.
Taman itu memiliki daya tampung untuk 15.000 gajah tetapi kenyataannya diisi lebih dari 50.000 ekor gajah.
Baca Juga: Kisah Seorang Ibu yang Simpan Janin Bayinya Seminggu dalam Kulkas, Alasan di Baliknya Memilukan
Zimbabwe sebelumnya telah mengekspor gajah dan hewan lainnya ke Cina, Dubai, Eropa dan Amerika Serikat untuk mengumpulkan uang untuk konservasi.
Tidak diketahui berapa banyak uang yang diterima Zimbabwe untuk hewan dan kelompok konservasi telah menyatakan keprihatinan tentang penjualan dan perawatan gajah yang tetap buruk.