Sebuah Desa Jepang Ditemukan di Hutan Kanada, Kok Bisa?

Mentari DP

Penulis

Sebuah desa Jepang awal abad ke-20 yang ditinggalkan telah ditemukan di hutan British Columbia, Kanada. Bagaimana caranya?

Intisari-Online.com – Sebuah desa memang identik berada di deaerah hijau, seperti di dekat hutan atau di daerah gunung.

Namun bagaimana jika sebuah desa dari negara di Benua Asia berada di Benua Amerika?

Walau aneh, namun ini benar adanya.

Dilansir dari thevintagenews.com pada Senin (21/10/2019), sebuah desa Jepang awal abad ke-20 yang ditinggalkan telah ditemukan di hutan British Columbia, Kanada.

Baca Juga: (Video) Seperti Mengabaikan Keselamatan Sendiri, Petugas Hutan Ini Memberi Minum Ular Kobra yang Kehausan

Penemuan luar biasa ini dilakukan oleh Bob Muckle, seorang profesor arkeologi di Universitas Capilano, menurut North Shore News.

Menurut Bob, jika Anda seorang arkeolog, maka pekerjaan Anda akan selalu mengandung sejumlah ketidakpastian.

Bahkan jika Anda menggali situs di mana Anda tahu akan menemukan sesuatu, sesuatu tersebut pastilah sesuatu yang tak akan pernah Anda lupakan.

Pada tahun 2004, Bom dan timnya berhasil menggali serangkaian kamp penebangan Euro-Kanada dari tahun 1920-an -30-an di hutan British Columbia.

Rencananya dia berharap menemukan hal-hal yang berhubungan dengan kamp-kamp tua. Misalnya gergaji berkarat atau hal serupa lainnya.

Tapi ketika dia sampai di hutan pertumbuhan kedua di sekitar Lembah Sungai Seymour, dia menemukan sesuatu yang sama sekali tak terduga di bawah semua endapan dan pakis.

Dia menemukan bukti pemukiman sebuah 'Jepang'.

Baca Juga: Berkali-kali 'Ditelan' Kuda Nil dan Ditenggelamkan di Sungai hingga Tubuhnya Terkoyak-koyak, Mantan Pemandu Safari Ini Selamat dengan Ajaib

Karena menemukan hal unik, Bom tinggal di kamp tersebut selama beberapa waktu. Dia dan timnya pun melakukan penggalian.

Hasilnya mereka mulai menemukan benda-benda seperti botol sake dan mangkuk nasi.

Tentu penggalian tersebut tak bisa dilakukan dalam satu waktu. Selain karena lokasinya sangat luas, dia juga yakin pemukiman tersebut akan menghasilkan banyak hal.

Oleh karenanya, dia menggali di sana setiap musim semi selama 14 tahun terakhir.

Setiap penggalian, mereka menghabiskan enam minggu untuk mencoba mempelajari penemuan.

Setelah melakukannya selama bertahun-tahun, Bob yakin bahwa kamp tersebut bukanlah sebuah kamp penebangan.

Tetapi sebaliknya itu adalah pemukiman yang dihuni oleh orang Jepang yang ingin membangun kehidupan yang jauh.

Artinya itu adalah sebuah desa yang dihuni oleh warga Jepang pada awal abad ke-20.

Sebelumnya, daerah di mana desa itu berdiri telah ditebang habis-habisan oleh Perusahaan Hastings pada awal 1900-an.

Tetapi provinsi tersebut memberikan hak penebangan untuk penebangan pohon kepada seorang pengusaha Jepang, Eikichi Kagetsu, pada tahun 1918.

Baca Juga: Jadi Presiden 2 Periode, Ini Kisah Perjuangan Jokowi Cicil Rumah di Solo Bersama Iriana

Enam tahun kemudian, pohon terakhir terakhir ditebang dan Kagetsu pindah ke Pulau Vancouver dengan harapan dapat melanjutkan usahanya.

Pemukiman itu ukuran lapangan sepak bola, ruang yang cukup untuk sekitar 40-50 orang.

Ini juga menunjukkan bahwa penghuninya hidup dengan gaya hidup Jepang yang unik, meskipun lokasinya sangat jauh.

Misalnya ada sisa-sisa dari sebuah tempat yang diduga sebagai tempat warga Jepang berdoa.

Area rumah di desa ini tidak begitu besar, namun mereka menemukan rumah pemandian tua, yang akan sangat penting bagi orang-orang yang tinggal di sana.

Hanya saja tidak jelas berapa lama desa tersebut dihuni. Sama halnya tidak ada catatan yang menunjukkan siapa yang tinggal di desa.

Bom berteori bahwa beberapa orang yang tinggal di sana memilih untuk tinggal ketika operasi penebangan selesai atau tetap tinggal di sana sampai 1942.

Pada saat itu, pemerintah Kanada pertama kali mulai mengumpulkan orang-orang keturunan Jepang dan mengirim mereka ke kamp-kamp interniran selama perang dunia kedua.

Baca Juga: Viral Pelantikan Jokowi Dijaga Nyi Roro Kidul, Bung Karno Pernah Berucap: Negara Kuat Jika Rajanya Kawin dengan Nyi Roro Kidul

Artikel Terkait