Penulis
Intisari-Online.com – Tidak ada yang tahu soal tubuh kita kecuali kita sendiri.
Itulah yang sering dokter katakan.
Bukan tanpa alasan. Sebab, jika tubuh mengalami ‘masalah’, maka mereka ‘akan melaporkan’-nya pada kita.
Caranya? Dengan menunjukkan suatu rasa sakit.
Tapi terkadang memang ada beberapa penyakit yang disebut ‘silent killer’.
Artinya penyakit ini sudah menyerang kita tapi dia tak punya gejala atau terjadi dadakan.
Contohnya kasus di bawah ini.
Dilansir dari health.com pada Minggu (20/10/2019), Bernard Sanders merupakan seorang seorang politisi Amerika Serikat yang telah menjabat Senator Amerika Serikat junior mewakili Vermont sejak 2007.
Baru-baru ini, Bernard Sanders dan keluarganya berduka.
Sebab, menantunya, Dr. Raine Riggs meninggal dunia setelah dua hari didiagnosis sebuah penyakit.
Riggs, yang menikah dengan putra Sanders, Levi dan merupakan ibu dari tiga anak, meninggal dunia pada 5 Oktober pada usia 46 tahun.
Menurut laporan, penyakitnya cepat dan membuat dokter bingung.
"Raine jatuh sakit tiga minggu yang lalu. Tapi rumah sakit tak tahu apa penyakitnya,” ucap perwakilan keluarga.
“Keluarga pun membawa Raine ke rumah sakit lain.”
“Di rumah sakit baru, dokter mendiagnosisnya dengan kanker neuroendokrin. Dia meninggal dua hari kemudian."
Apa itu kanker neuroendokrin?
Kanker neuroendokrin adalah tumor langka di sel-sel neuroendokrin tubuh.
Sel-sel ini berhubungan dengan sistem saraf dan melepaskan hormon sebagai respons, sesuai dengan Pusat Informasi Genetika dan Penyakit Langka Nasional (GARD).
Misalnya, sel neuroendokrin dalam sistem pencernaan memberi tahu tubuh kapan harus melepas atau mengontrol kecepatan makanan bergerak melalui sistem kita, jelas American Cancer Society (ACS).
Tumor neuroendokrin (NET) ini dapat terjadi di mana saja di tubuh.
Baca Juga: 10 Daftar Pebulu Tangkis Terkaya Dunia, Indonesia Masuk dalam Daftar Lho, Siapa Ya?
Seperti yang ditunjukkan oleh GARD, tumor-tumor ini biasanya ditemukan di saluran pencernaan, pankreas, rektum, paru-paru, atau usus buntu. NET juga tergolong kanker yang jarang.
Nenurut UPMC (University of Pittsburgh Medical Center) kurang dari 2.000 kasus baru terjadi setiap tahun dan jumlahnya kurang dari 1% dari penyakit kanker lainnya di Amerika Serikat.
NET bisa digolongkan sebagai ‘silent killer.
Sebab kerjanya sangat lambat dan mereka sering tidak menunjukkan gejala sampai kanker menyebar ke organ terdekat dan mempengaruhi fungsi mereka.
Gejala-gejala tersebut biasanya tergantung pada ukuran dan lokasi tumor, bersama dengan apakah NET fungsional, artinya mempengaruhi produksi hormon, atau non-fungsional, artinya tidak.
Ketika gejala muncul, mereka dapat mencakup hiperglikemia, diare, nyeri pada area spesifik, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, perubahan kebiasaan buang air besar atau kandung kemih, perdarahan atau keluarnya cairan yang tidak biasa, dan demam yang persisten, antara lain.
Sejauh ini ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan. Seperti operasi, terapi radiasi, dan kemoterapi.
Dengan catatan tergantung pada stadium kanker dan jenis NET.
Terakhir, NET tidak selalu mematikan. Sebab tingkat kelangsungan hidup bergantung pada lokasi tumor dan stadiumnya.