Find Us On Social Media :

Bukan "Mistik", Kesurupan Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah

By T. Tjahjo Widyasmoro, Senin, 30 September 2019 | 16:15 WIB

Ilustrasi kesurupan

Dalam pertunjukan kesenian tradisional di Bali, terkadang kita menyaksikan sebuah tarian yang melibatkan pertunjukan magis.

Sebuah pertunjukan dengan melibatkan senjata tajam. Si penari menghujamkan kerisnya ke tubuh lawan, tapi tidak terjadi luka apapun.

Bahkan hasilnya, keris itu malah bengkok. Tidak berhasil menembus kulit sama sekali.

Tentu saja pertunjukan semacam ini menimbulkan kengerian tersendiri di kalangan penonton.

Timbul pertanyaan di benak penonton: bagaimana bisa sebuah benda tajam tidak melukai kulit sama sekali?

Bahkan pertunjukan itu memasuki klimks ketika para pemain akhirnya sama-sama jatuh tidak sadarkan diri.

Mereka baru siuman setelah "sutradara" sendratari itu memberi percikan tirta sambil komat-kamit melantunkan mantera.

Rasa takut campur ngeri penonton dalam sekejap sirna, malah suara tepuk tangan serentak membahana.

Pertunjukan tektekan lakon Calonarang di Karambitan, Tabanan, Bali, usai tanpa pertumpahan darah.

Cuma keris-keris bengkok dan rasa heran yang tersisa.

Bisa ditebak, yang mereka herankan dari pertunjukan seperti itu pasti soal kebalnya si penari dari tikaman keris tajam.

Ternyata rasa kebal itu muncul menyusul keadaan trance (kesurupan) yang dialami penari. Kesurupan itu sendiri seakan  tak terpisahkan dengan

kebanyakan tari atau dramatari yang sebenarnya bukan cuma di Bali.