Miliki Jenggot yang Panjangnya Capai 1,4 Meter, Pria dengan Jenggot Terpanjang Ini Juga Meninggal Karena Jenggotnya

Mentari DP

Penulis

Pada sebuah gereja di kota Braunau am Inn perbatasan Austria-Jerman, ada relief batu besar dari seorang pria dengan jenggot panjang.

Intisari-Online.com - Pada sebuah gereja di kota Braunau am Inn perbatasan Austria-Jerman, ada relief batu besar dari seorang pria dengan jenggot panjang yang tidak biasa membentang melewati kakinya.

Pada pandangan pertama itu mungkin tampak agak aneh, tetapi itu adalah monumen yang pas untuk seorang pria penting yang terbunuh oleh jenggotnya sendiri.

Pria itu adalah Hans Steininger, walikota Braunau am Inn abad ke-16.

Banyak cerita tentang kehidupan dan perannya sebagai seorang pemimpin tidak bertahan selama berabad-abad sejak kematiannya.

Baca Juga: Frustasi dengan Istrinya yang Hanya Mau Mandi dan Berhubungan Intim Sekali dalam Setahun, Seorang Suami Pilih Bercerai

Tetapi jenggotnya luar biasanya sepanjang 1,4 meter bertahan dalam ingatan budaya kota.

Steininger adalah seorang walikota yang populer, melayani beberapa periode, tetapi pada 1567, dia meninggal.

Pada tanggal 28 September tahun itu, terjadi kebakaran besar di kota yang menyebabkan kepanikan umum.

Baca Juga: Saking Takutnya, Remaja Ini Baru Mau Potong Rambut Setelah 14 Tahun, Lihat Perubahannya!

Steininger biasanya menjaga rambut jenggotnya yang luar biasa digulung dan dimasukkan ke dalam saku.

Tetapi selama keributan itu dia berkeliaran dengan jenggotnya yang bergantung-gantung bebas.

Di tengah kekacauan, dia tak sengaja menginjak jenggotnya sendiri.

Hal itu membuatnya jatuh menuruni tangga dan mematahkan lehernya.

Hans Steininger dibunuh oleh jenggotnya sendiri.

Relief di gereja itu menunjukkan jenggot Steininger bercabang menjadi dua dan terbentang melewati kakinya.

Baca Juga: Warga Singapura Dihukum Penjara dan Denda Rp10 Juta Karena Ejek Pria India Bau

Selain itu, tersimpan di museum distrik lokal adalah artefak kota jenggot Steininger yang berusia 450 tahun.

Bahkan jenggotnya dipotong dan dirawat secara terpisah, menjadi pusaka kota yang penting.

Lebih dari 450 tahun setelah kematian Steininger, jenggotnya selamat dan saat ini dipajang di District Museum Herzogsburg di Branau.

Sejak itu artefak telah dikonfirmasi dan dilestarikandengan bahan kimia sehingga generasi mendatang dapat terus menghargai kisah lokal yang sensasional ini.

Saat ini, Braunau am Inn paling sering dikenang sebagai tempat kelahiran Adolf Hitler, tetapi untuk alasan yang dapat dimengerti, dewan pariwisata lokal tampaknya lebih tertarik untuk merayakan walikota yang dibunuh oleh jenggotnya sendiri.

Baca Juga: Di Balik Fenomena Letakan Es Lilin di Organ Intim Untuk Dinginkan Tubuh, Ada Efek Lebih Mengerikan yang Bisa Terjadi

Artikel Terkait