Gara-gara Melepaskan Kelinci Sembarangan, Hampir 150 Tahun Australia Mengalami Kerusakan Ekologis

Tatik Ariyani

Penulis

Pertumbuhan kelinci yang cepat ini juga menjadi kabar buruk, karena mereka menghancurkan dua juta hektar tanah bunga di Victoria dan Queensland.

Intisari-Online.com - Mungkin kelinci adalah hewan lucu yang tidak membahayakan umat manusia namun tahukah Anda ada kisah menarik tentang hewan pemakan wortel ini.

Melansir Tought.co, tahun 1859, seorang pria bernama Thomas Austin, adalah pemilik tanah di Winchelsea, Victoria, Australia.

Dia mengimpor 24 kelinci liar dari Inggris dan melepaskannya untuk olahraga berburu, dalam beberapa tahun kelinci ini justru berlipat ganda menjadi jutaan.

Tahun 1920, kurang dari 70 tahun sejak diperkenalkan, populasi kelinci di Autralia membengkak menjadi 10 miliar.

Baca Juga: Merasa Miliki Hutang, Milyuner Ini Gusur Rumah Kumuh dan Menggantinya dengan Rumah Mewah, Gratis!

Reproduksi pada tingkat 18 hingga 30 per kelinci betina tunggal per tahun, hasilnya kelinci ini melakukan migrasi hingga ke seluruh Australia dengan kecepatan 80 mil per tahun.

Pertumbuhan kelinci yang cepat ini juga menjadi kabar buruk, karena mereka menghancurkan dua juta hektar tanah bunga di Victoria dan Queensland.

Autralia merupakan kawasan yang ideal untuk kelinci produktif, musim dingin yang ringan sehingga mereka bisa berkembang biak hampir sepanjang tahun.

Ada banyak tanah dengan pengembangan industri terbatas, vegetasi yang rendah alami memberi mereka tempat berteduh dan makan, isolasi geografis selama bertahun-tahun telah meninggalan benua ini tanpa predator alami.

Baca Juga: Terlihat Menyeramkan, Begini Nilai-nilai Dibalik Pemakaman di Toraja

Kelinci di Autralia diperkirakan menghuni sekitar 2,5 mil persegi Australia dengan populasi mencapai lebih dari 200 juta.

Namun, sayangnya berawal dari 24 kelinci yang dilepaskan oleh Austin ini menjadi awal mula masalah ekologis di Australia bermula.

Tanah yang subur terancam oleh kelinci, populasi yang berlebihan mengakibatkan pengikisan tanah, erosi, dan revegetasi hingga penyerapan air.

Parahnya industri pertanian di Autralis telah kehilangan miliaran dolar dari efek langsung dan tidak langsung invasi kelinci di benua itu.

Baca Juga: Waspadai Sapi Glonggongan Jelang Idul Adha, Berikut Tips Mengenalinya

Kehadiran kelinci membuat tegang satwa liar asli Australia, Kelinci disalahkan atas penghancuran tanaman eremophila dan berbagai spesies pohon.

Karena kelinci bisa memakan bibit, dan banyak pohon menyebabkannya tidak bisa berkembang dan kepunahan lokal.

Selain persaingan langsung untuk makan, habitat, dan populasi banyak hewan asli seperti bilby yang lebih besar dan bandicoot menurut secara drastis.

Kelinci disebut spesies invasif yang telah menyebabkan kerusakan ekologis yang sangat besar di benua Australia selama 150 tahun.

Baca Juga: Sering Makan Junk Food, Dokter Temukan 2 Kista Besar di Ovarium Remaja Wanita Ini

Mereka berkembang biak dengan cepat, dan tidak terkendali merusak lahan pertanian, dan berkontribusi secara signifikan terhadap erosi tanah.

Pemrintah juga telah melakukan upaya untuk memberantah kelinci, namun secara keseluruhan itu masih belum bisa mengendalikan populasinya.

Artikel Terkait