Find Us On Social Media :

Malam Hari di Jawa Barat akan Terasa Lebih Dingin Sampai Agustus 2019, Begini Penjelasannya

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 18 Juli 2019 | 20:00 WIB

Malam Hari Di Jawa Barat akan Terasa Lebih Dingin Sampai Agustus 2019, Begini Penjelasannya

Intisari-Online.com - Tony Agus Wijaya, Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengatakan udara dingin yang menyelimuti beberapa lokasi di Jawa Barat beberapa hari ini disebabkan musim kemarau yang memasuki puncaknya.

"Juli dan Agustus adalah saat suhu udara minimum di Bandung.

Sama dengan tahun lalu karena musim kemaraunya normal."

"Berbeda dengan 2014, saat kemarau terganggu pola hujan, karena terjadi La Nina," kata Tony, Rabu (17/7/2019).

Baca Juga: Kisah Tragis Bocah Korban Bullying yang Bunuh Diri dengan Membaringkan Tubuh di Rel Kereta di Depan Teman-teman Sekelasnya

La Nina, katanya, menyebabkan suhu laut di Pasifik Barat lebih dingin dari normalnya, sehingga meskipun kemarau, di Bandung terjadi banyak hujan dan saat dini hari tidak terasa dingin.

Namun tahun lalu dan tahun ini, La Nina tidak mengganggu kemarau, sehingga udara jadi dingin.

"Di Sukajadi, Kota Bandung, Suhu minimum pada 17 Juli 2019 dini hari tadi 15,4 derajat Celcius."

"Di Lembang suhu minimum 17 Juli 2019 dini hari tad 13,2 derajat Celcius."

"Seperti ini rutin tiap kemarau. Kemarau tahun lalu di bulan Juli, suhunya sama dengan saat ini," ujarnya.

Tony menambahkan musim kemarau tahun ini memiliki cuaca cerah yang membuat sinar matahari yang masuk permukaan bumi sebagian besar terpantulkan ke angkasa, sehingga radiasi panas matahari yang tersimpan di permukaan bumi saat dini hari, sangat sedikit.

Baca Juga: 3 Jam Tanpa Henti, Seorang Suami Siksa Istrinya hingga Tulang Rusuk Patah di Depan Anak Balitanya