'Mati' Selama 27 Menit Setelah Alami Serangan Jantung, Wanita Ini Klaim Telah Melihat Surga Bercahaya Kuning

Mentari DP

Penulis

Seorang ibu dari empat orang anak mengatakan telah melihat surga dengan cahaya warna kuning setelah mati suri.

Intisari-Online.Com -Banyak hal yang terkadang tak bisa dijelaskan dengan logika, seperti pengakuan orang-orang yang mendapat pengalaman spiritual setelah mengalami mati suri.

Seperti pengakuan seorang wanita asal Arizona yang mengaku telah melihat surga dan Yesus ketika ia 'mati' selama 27 menit.

Dilansir dari Daily Mail pada Senin (24/6/2019), Tina Hines terbangun dari kematiannya dan segera meraih pena untuk menuliskan pesan: "It's real (Ini nyata)."

Tina selalu sehat dan suatu ketika ia ingin melakukan kegiatan mendaki di dekat rumahnya di Phoenix, Arizona, dengan suaminya, Brian, Februari 2018, tetapi Tina pingsan ketika pasangan itu menuju keluar.

Baca Juga: Paramitha Rusady Ungkap Pernah Mati Suri Saat Melahirkan 12 Tahun Lalu, Inilah Penyebab Seseorang Alami Mati Suri

Tina pingsan dan suaminya menggambarkan tubuh istrinya menjadi ungu suram, seperti dilaporkan AZfamily.com via Daily Mail.

Brian langsung memberi pertolongan pertama dengan melakukan CPR.

Ibu empat anak itu dihidupkan kembali untuk sesaat, tetapi Brian harus melakukannya kembali sekali lagi sebelum paramedis tiba dan mengambil alih.

Dalam perjalanan ambulans yang terasa mengerikan bagi mereka dan selama di rumah sakit, tim terus 'kehilangan' Tina.

Bahkan tindakan resusitasi dilakukan sebanyak enam kali sebelum sampai ke rumah sakit.

Selama 27 menit kolektif, Tina secara efektif mati, ia dan keluarganya mengatakan kepada AZfamily.com.

Di rumah sakit dia diintubasi dan tidak dapat berbicara, tetapi begitu dia bangun, Tina memberi isyarat untuk menulis sesuatu sehingga dia bisa menuliskan pesan samarnya, yang dia sebut merujuk ke surga.

"Itu sangat nyata, warnanya sangat cerah," kata Tina kepada AZfamily.com.

Baca Juga: Nike Air Jordan Tema Indomie Seharga Rp33 juta: Begini Ide Awal Pembuatan dan Cara Merawatnya

Dia menggambarkan melihat sosok yang dia katakan adalah Yesus berdiri di depan gerbang hitam, di belakangnya cahaya kuning menyala.

Ketika orang-orang yang dicintainya bertanya kepada Tina yang masih diintubasi, apa yang sebenarnya, dia hanya 'mengangguk' melihat ke atas.

Kini Tina telah benar-benar pulih dan bisamenceritakan kisahnya yang luar biasa.

Sekitar 90 persen orang yang mengalami henti jantung mendadak di luar rumah sakit meninggal dunia.

Tapi CPR yang diberikan suaminya sepertinya membuat perbedaan antara hidup dan mati untuk Tina.

Tingkat kelangsungan hidup untuk serangan jantung berubah secara dramatis ketika pengamat mengelola CPR, naik dari 10 persen menjadi hampir 45 (walaupun perempuan 27 persen lebih kecil kemungkinannya menerima CPR dari seseorang selain paramedis).

Salah satu alasan masalah jantung terbukti sangat mematikan adalah karena hal itu terjadi sama sekali tidak dapat diprediksi.

Bahkan seseorang seperti Tina yang tidak memiliki riwayat jantung atau masalah kesehatan lainnya dapat mengalami gangguan yang tidak terduga dalam sistem kelistrikan yang menjaga ritme jantung itu.

Masalah kesehatan yang mengerikan ini menyerang lebih dari 356.000 orang dewasa AS setahun.

Sebagian besar tidak memiliki ingatan tentang periode waktu singkat di mana mereka secara teknis mati, tetapi 10 hingga 20 persen yang luar biasa memiliki 'pengalaman mendekati kematian' visual atau sensoris, menurut berbagai penelitian disebut near death-experience (NDE).

Baca Juga: ISIS Hadiahi Rp13 miliar Bagi Mereka yang Bisa Menangkap Sniper Cantik yang Telah Bantai 100 Orang ISIS, Lalu Menjadikannya Budak Seks

Kejadian berbau mistik seperti yang dirasakan mereka yang megalamiNDE, para ilmuwan mulai melakukan pendekatan untuk menjelaskan apa yang terjadi di otak ketika jantung berhenti.

Begitu jantung berhenti berdetak, darah berhenti mengalir ke otak.

Tetapi segera setelah henti jantung mendadak, sesuatu yang aneh tampaknya terjadi, menurut sebuah studi kecil pada Universitas Michigan tahun 2013 dengan tikus.

Ketika mereka para peneliti menginduksi henti jantung pada sembilan hewan, mereka melihat ledakan aktivitas otak pada saat-saat yang biasanya mendahului kematian.

Dan tidak hanya aktivitas apa pun, tetapi dalam otak yang sekarat mereka mengatakan 'lonjakan sementara, aktivitas otak yang sangat tersinkronisasi sementara yang memiliki fitur yang terkait dengan otak yang sangat terangsang.'

Dengan kata lain, pada saat-saat pertama setelah tubuh mati, otak berperilaku seolah-olah sangat hidup, memiliki pikiran yang kompleks, dan bahkan mungkin 'hiperaktif.'

Mereka curiga bahwa ledakan aktivitas otak yang secara mengejutkan terorganisir dan mungkin disadari ini mungkin merupakan cara orang memiliki visi menjelang kematian, terutama yang selaras dengan apa yang mereka yakini akan mereka lihat setelah hidup mereka berakhir.

Tetapi sains masih jauh dari konfirmasi yang jelas tentang teori itu.

Bagi Tina dan keluarganya, tulisannya mungkin samar tetapi mereka percaya pesannya jelas: surga adalah tempat yang nyata.

Keponakan perempuan Tina, Madie, Johnson, bahkan membuat tato 'pesan kematian' bibinya di pergelangan tangannya sebagai pengingat kepercayaannya sendiri.

Baca Juga: Masih Ingat Soal Rumah DP Rp 0? Ini Kabar Terbarunya, Hampir Selesai dan Akan Dibangun di Lokasi Lain

Artikel Terkait