Penulis
Intisari-Online.com – Baru-baru ini, kanselir Jerman Angela Merkel membuat publik khawatir saat dirinya menerima kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Berlin pada Selasa (18/6/2019).
Dilansir dari kompas.com pada Rabu (19/6/2019), kanselir berusia 64 tahun itu tengah berdiri di samping Zelensky dengan band militer memainkan lagu kebangsaan dua negara ketika kamera merekamnya kejang-kejang.
Namun tiba-tiba Merkel mulai kejang-kejang beberapa detik dengan bibir mengatup.
Diketahui di hari tersebut suhu mencapai 28 derajat Celsius seperti dilaporkan Sky News.
Beruntungnya Angela Merkel berhasil mengendalikan situasi dengan pandangan menatap lurus ke depan.
Kondisinya juga mulai lebih baik dan dengan cepat berjalan menyusuri karpet merah.
Dalam konferensi pers dikutip BBC, Merkel mengatakan dia mengalami dehidrasi sehingga membuat tubuhnya bergetar.
"Saya minum tiga gelas air. Jadi rasanya lebih baik," paparnya.
Diketahui kejang adalah perubahan aktivitas fisik secara tidak disadari dan tidak dapat dikontrol.
Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya gangguan aktivitas pengantaran sinyal listrik di otak.
Ingat, untuk membentuk suatu koordinasi dan keteraturan fungsi di berbagai organ tubuh, otak berfungsung menjadi pengatur utama.
Otak nantinya mengantarkan sinyal-sinyal listrik.
Jika pengantaran sinyal berjalan baik, otak bisa memerintahkan otot untuk melakukan berbagai hal.
Misalnya otot tangan untuk melakukan gerakan mengambil barang dengan baik.
Namun jika aktivitas pengantaran sinyal listrik ini terganttu, maka akan terjadi gerakan-gerakan anggota tubuh yang tidak terkontrol.
Kondisi inilah yang disebut kejang.
Hanya saja, kejang sering disalahartikan oleh masyarakan Indonesia.
Padahal pada umumnya, kejang punya beberapa gejala, antara lain:
- Penderita merasa bingung/linglung secara mendadak
- Perubahan mendadak, misalnya tiba-tiba terjatuh
- Tampak kaku dan lemas secara cepat/menegang
- Tidak sadar/tidak bisa diajak berkomunikasi
- Mengerang, atau mengeluarkan bunyi mengorok
- Menggigit lidah atau gigi gemeretuk
Tapi gejala-gejala di atas dapat terjadi hanya beberapa detik atau menit saja.
Jika kondisi kejang berlangsung lama, Anda harus waspada. Sebab, biasa terjadi gangguan otak yang cukup berat.
Beberapa kondisi kesehatan yang harus diwaspadai jika terjadi kejang yaitu stroke, tumor otak, epilepsi, menggunakan obat-obatan, rendahnya kadar gula darah, hingga tidak mampu menoleransi panas berlebihan.
Jika Anda melihat orang yang sedang kejang dan kejang tidak kunjung berhenti, Anda wajib memanggil petugas medis secepatnya.
Lihat video ketika kanselir Jerman Angela Merkel kejang-kejang: