Ibu Ini Koma Selama 27 Tahun dan Ketika Bisa Bicara, Nama Anaknya yang Pertama Ia Ucapkan

Mentari DP

Penulis

Demi melindungi putranya yang masih kecil saat itu, ibu ini rela menjadi ‘tameng’ dan membuatnya menderita cedera otak.

Intisari-Online.com – Pada tahun 1991, Munira Abdulla terlibat dalam kecelakaan mobil.

Demi melindungi putranya yang masih kecil saat itu, ia rela menjadi ‘tameng’ dan membuatnya menderita cedera otak.

Diketahui mobilnya ditabrak bus sekolah dan membuatnya mengalami koma.

Dan pada tahun 2018 lalu, Munira berhasil mendapatkan kembali kemampuan untuk berbicara dan di tahun 2019 ini dia sudah bisa berbicara.

Baca Juga : Kisah Sara Hinesley, Lahir Tanpa Tangan dan Berhasil Menangkan Kontes Tulisan Tangan Nasional

Dan benar. Munira koma selama 27 tahun lamanya sebelum ia menunjukkan tanda-tanda kesadaran.

Diketahui, wanita asal Uni Emirat Arab ini mengalami koma saat ia berusia 32 tahun.

Tetapi tahun lalu, setelah rehabilitasi di Jerman, dia mulai bisa membuat suara ketika dia mencoba memanggil putranya, Omar.

Beberapa hari kemudian dia mampu mengucapkan namanya untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.

Kini, menurut keluarga, dia dapat melafalkan doa dan mengadakan percakapan dengan orang-orang yang dicintainya.

Sementara bagi Omar, kesembuhan ibunya merupakan sebuah keajaiban yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.

Baca Juga : Hebat! Muhammad Zohri Berhasil Pecahkan Rekor Manusia Tercepat se-Asia Tenggara

Dalam sebuah wawancara dengan The National, dia mengaku sangat bahagia ketika ibunya bisa berbicara lagi.

Omar bercerita, kecelakaan tersebut terjadi ketika dia berusia empat tahun.

Saat itu, dia baru pulang dari taman kanak-kanak dan tidak ada bus yang tersedia.

Oleh karenanya, ibunya dan tantenya menjemput Omar di sekolah. Posisinya, tantenya yang sedang mengemudi. Sementara ia dan ibunya duduk di kursi belakang.

Ketika mereka ditabrak bus, ibunya memeluk putranya dan melindunginya dari segala dampak. Karenanya, Munira menderita cedera kepala yang parah, sementara Omar hanya memar.

Omar juga bercerita bagaimana perjuangan keluarganya untuk merawat ibunya.

Seperti mereka tidak dapat meminta bantuan hingga ibunya tidak dirawat selama berjam-jam.

Pada akhirnya, Munira dibawa ke sebuah klinik di London dan dokter di sana mendiagnosis keadaan vegetatif, di mana dia tidak responsif tetapi dapat merasakan sakit.

Setelah itu, Munira kembali dipindahkan ke Uni Emirat Arab dan menggunakan ventilator selama 27 tahun lamanya.

Praktis, hidup Munira hanya tergantung pada mesin yang terhubung ke tubuhnya.

Baca Juga : Menteri Susi Makan Ikan Teri dari Hasil Tangkapan Nelayan: 7 Manfaat Ikan Teri, Salah Satunya Makanan Pendongkrak Kecerdasan Otak

Lalu pada bulan April 2017, Sheikh Mohamed bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi, mendengar kasusnya dan memberi keluarganya dana untuk perawatan.

Munira diterbangkan ke Jerman, di mana ia menjalani operasi untuk memperbaiki otot-ototnya sambil diberi obat untuk memperbaiki pola tidurnya.

Sekitar setahun kemudian dia mulai membuat suara-suara aneh, dan dalam tiga hari dia memanggil Omar menggunakan namanya.

"Ketika ibu saya memanggil nama saya, saya terbang dengan gembira. Selama bertahun-tahun saya memimpikan saat ini, dan nama saya adalah kata pertama yang dia katakan,” katanya.

Menurut laporan medis yang dikeluarkan dari Rumah Sakit Mafraq bulan lalu, Munira saat ini dapat berkomunikasi dengan orang sekitarnya.

Walau begitu, dia masih membutuhkan fisioterapi teratur untuk mengobati masalah dengan otot-ototnya.

Semoga cepat sembuh Munira!

Baca Juga : Mengenang 1 Tahun Kematian Sridevi: Ternyata Ada Catatan Kelam Industri Bollywood Bagi Perempuan

Artikel Terkait