Sering Menghisap Asap Rokok, Bayi 2 Bulan Ini Mengalami Infeksi Paru-paru Hingga Muntah Darah

Ade S

Penulis

Setelah dilakukan X-Ray, USG dan pemeriksaan lebih lanjut, dokter mendiagnosis Delisya menderita infeksi paru-paru selam 3 minggu terakhir.

Intisari-online.com - Kesadaran untuk mengurangi merokok karena membahayakan lingkungan sekitar, tampaknya memang sangat diperlukan.

Apa lagi jika ada seorang anak yang masih kecil yang belum siap menghisap asap rokok, bisa jadi justru akan membahayakan kesehatan anak tersebut.

Seperti kisah berikut ini, baru-baru ini seorang ibu asal Malaysia bagikan pengalamannya tentang kondisi bayinya setelah menghisap asap rokok.

Menurut World of Buzz pada Sabtu (20/4/2019), ibu tersebut bercerita tentang anaknya bernama Delisya yang dirawat di rumah sakit selama 4 hari.

Baca Juga : Anda Perokok atau Wanita Hamil yang akan Tempuh Penerbangan Jauh? Pakailah 'Stocking'!

Bayi itu dilarikan ke unit gawat darurat Rumah Sakit Shah Alam setelah muntah darah sebanyak dua kali.

Setelah dilakukan X-Ray, USG dan pemeriksaan lebih lanjut, dokter mendiagnosis Delisya menderita infeksi paru-paru selam 3 minggu terakhir.

Selain muntah darah, bayi berusia 2 bulan ini juga buang air besar sebanyak 20 kali sehari, akibat infeksi parah.

Infeksi ini juga memengaruhi organ-organ si bayi, dan menyebabkan pembengkakan hari dan limpa Delisya.

Baca Juga : Cinta Penelope Derita Kanker Stadium Tiga: ‘Saya Dulu Sering Minum Alkohol, Begadang, dan Merokok’

Dalam postingannya di Facebook sang ibu menulis, "Kau sakit, dan harus mendapatkan suntikan besok Kamis (18/4), ini adalah ujian tuhan."

"Tolong bagi semua perokok, berhati-hatilah dan perhatikan sekitar mereka yang tidak merokok, karena konsekuensinya jauh lebih parah, bayiku sakit selama beberapa hari," tambahnya.

Delisya, bayi 2 bulan ini dirawat dirumah sakit karena menderita penyakit yang disebabkan oleh asap rokok yang dihirupnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), asap mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia.

Baca Juga : Salah Mencoblos Partai Saat Pemilu Pria Ini Menyesal dan Potong Jari Tangannya

Ratusan di antaranya beracun dan bahkan bersifat karsinogenik, ini dapat menyebabkan serangan asma, infeksi saluran pernafasan dan telingan.

Juga, sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) pada bayi dan anak-anak.

Sementara itu, orang dewasa dapat tertular jantung koroner, stroke, dan kanker paru-paru akibat merokok pasif.

Oleh karena itu, hal ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk lebih berhati-hati untuk merokok bagi para perokok, serta untuk memerhatikan lingkungannya sebelum merokok.

Baca Juga : 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat

Artikel Terkait