Penulis
Intisari-Online.com -Apa yang biasanya dilakukan oleh guru ketika ada murid nakal di kelas yang diajarnya?
Jika yang ditanya adalah guru-guru di Indonesia, maka jawabannya kemungkinan besar adalah "menyetrap" anak dengan berdiri di depan kelas.
Bahkan terkadang, dalam beberapa kasus, ada hukuman dalam bentuk fisik seperti memukul. Sebuah cara menghukum yang jelas-jelas salah.
Itu cara paling umum, juga cara yang salah, tapi tidak demikian dengan cara yang dilakukan oleh sekolah ini dalam memberikan hukuman kepada muridnya.
Baca Juga : Kisah Tragis Seorang Biksu, Nyawanya Melayang oleh Macan Tutul saat Sedang Meditasi
Bukan disetrap, apalagi diberi hukuman fisik, murid-murid yang nakal atau bandel di sekolah ini akan diminta untuk duduk dian di lantai.
Ya, menyuruh murid yang bandel, nakal, dan usil, untuk duduk diam di lantai sepertinya bukan ide yang umum terjadi di sekolah-sekolah.
Tapi itulah yang diterapkan di Robert W. Coleman Elementary School di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, yang mengganti hukuman dengan meditasnya.
Dan hasilnya … sungguh luar biasa.
Baca Juga : Inilah Cara Meditasi Seksual yang Membantu Anda Menikmati Kehidupan Seks
Seperti dilaporkan Upworthy, sejak awal tahun ini sekolah dasar tersebut sudah tidak memberi hukuman kepada muridnya yang bandel.
Alih-alih menyuruhnya berdiri di depan kelas atau di sisi lapangan, sekolah mengajurkan mereka untuk duduk bersemadi di lantai.
Pihak sekolah mengklaim “hukuman” ini lebih berdampak pada murid.
Bagaimana mereka melakukannya?
Program ini diberi nama “Holistic Me”.
Alih-alih disuruh berdiri di depan kelas atau diberi skorsing, para murid ini akan digiring ke sebuah ruangan khusus yang disebut “Mindful Moment Room” ketika mereka berbuat nakal.
Ruangan itu terdiri atas lampu, dekorasi, dan bantal ungu.
Dibuat dalam kemitraan dengan badan amal setempat Holistic Life Foundation, ruangan ini bisa diperuntukkan bagi siapa saja.
Baca Juga : Luna Maya Napak Tilas ke Sendang Meditasi Suzanna, Tak Pernah Kering dan Dihuni Banyak Kera
“Ini luar biasa. Anda tak akan berpikir bahwa bocah-bocah akan bermeditasi dalam keheningan. Dan mereka melakukan itu,” ujar Kirk Philips, koordinator program ini.
Kabar yang beredar di Inggris Raya menyebutkan bahwa program ini diprediksi akan semakin ramai.
Beberapa sekolah di Negeri Ratu Elizabeth itu, seperti dilansir Metro.co.uk, telah menyiapkan program serupa.
Jadi, kita tunggu saja dampak besarnya.
(Moh. Habib Asyhad)