Sering Makan Daging Babi, Otak Wanita Ini Digerogoti Larva Parasit Hingga Meninggal

Tatik Ariyani

Penulis

Karena jika salah memasaknya, bisa saja hal buruk akan menimpa Anda, sama halnya dengan apa yang dialami oleh wanita ini.

Intisari-online.com - Daging babi merupakan salah satu hewan ternak yang dagingnya cukup banyak dikonsumsi. Meski bagi umat muslim daging ini haram.

Selain itu, babi merupakan binatang omnivora yang memakan segalanya, dan memiliki pola hidup kotor.

Tak heran jika di dalam tubuhnya banyak organisme tinggal dan mungkin terkandung dalam daging babi.

Oleh karena itu, bagi yang mengonsumsi daging babi, harus berhati-hati dalam mengolahnya dan memastikan tingkat kematangan dalam mengolah daging ini.

Baca Juga : AI Super Wide-Angle Vivo V15, Abadikan Kehangatan Keluarga di Momen Terbaik

Karena jika salah memasaknya, bisa saja hal buruk akan menimpa Anda, sama halnya denganhal buruk yang dialami oleh wanita ini.

Menurut Daily Mirror pada Kamis (28/3/2019) wanita 18 tahun asal India meninggal karena makan daging babi yang kurang matang.

Remaja tersebut otaknya diserang oleh larva parasit, hingga membuatnya kejang sebelum akhirnya meninggal.

Petugas medis mengatakan bahwa larva telah menyebabkan kista, dan menumpuk di seluruh otaknya.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Kondisi tersebut benar-benar mematikan, dan disebut dengan istilah neurocysticercosis, kondisi yang disebabkan oleh bakteri daging babi yang kurang matang, menyerang melalui sistem saraf.

Karena kondisinya yang kritis, dokter tidak bisa menyelamatkan remaja tersebut.

Pascakejadian itu, Dr Nishath Dev yang memimpin perawatan menulis dalam jurnal The New England Journal of Medicine.

"Orang tua melaporkan bahwa ia telah mengalami sakit pada paha kanannya selama satu minggu," tulisnya dalam jurnal tersebut.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

"Pada pemeriksaan fisik, pasien sempat mengalami bingung, karena dia juga mengalami pembengkakan mata kanan," tambahnya.

"Pencitraan resonansi magnetik kepala, menunjukkan banyak lesi kristik yang jelas di seluruh korteks serebral dan batang otak kecil yang konsisten dengan neurocystucercosis," imbuhnya.

Pasien telah melakukan pemindaian MRI, yang mengungkapkan bahwa dia memiliki kista di korteks serebralnya, pada lapisan otak terluar.

Kemudian, dia diberikan obat anti-epilepsi, namun sayangnya obat tersebut gagal menyelamatkan hidup gadis tersebut.

Baca Juga : Bermodal Lembaran Doa, Nenek Tampa Berhasil Tipu para Korbannya Hingga Miliaran Rupiah

Artikel Terkait