Penulis
Intisari-Online.com – Dalam beberapa tahun terakhir, nama ISIS sebagai ‘hantu’ yang membuat semua orang takut.
Tak heran beberapa negara saling bekerja sama agar bisa menangkap anggota ISIS dan mengurangi rasa takut di hati warga dunia.
Ada banyak cara yang dilakukan dalam kurun waktu dua tahun terakhir dan yang terbaru adalah ini.
Dilansir dari kompas.com pada Jumat (15/3/2019), Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS dilaporkan berhasil menembus lebih dalam ke wilayah kantong kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Operasi itu mengakibatkan aksi penyerahan diri secara massal oleh anggota ISIS untuk kali kedua dalam beberapa hari terakhir.
Diwartakan VOA News, pertempuran di desa Baghouz, Suriah, terus berlangsung intens.
Koalisi melakukan serangan udara dan artileri tampak menerangi langit malam.
Sementara, anggota ISIS terus meluncurkan beberapa gelombang pasukan bom bunuh diri.
Namun ketika matahari terbit pada Kamis (14/3/2019), ratusan pria, perempuan, dan anak-anak mulai berjalan keluar dari gua dan terowongan, yang selama ini berfungsi sebagai tempat perlindungan terakhir mereka.
Banyak pria berjalan dengan hati-hati dengan perban yang menutupi tubuh mereka.
Sementara, beberapa ibu menggendong anak-anak mereka, terhuyung-huyung ketika berjalan melewati bukit berbatu.
Baca Juga : Vanessa Angel Tak Doyan Makanan Penjara: Seperti Ini Menu Makanan di Penjara, Harganya Hanya Rp5.000!
Laporan AFP menyebutkan, anak-anak mengikuti langkah kaki orangtua mereka dengan tubuh yang dipenuhi debu dan rambut berantakan.
Seorang gadis kecil tampak tersandung dan jatuh, kehilangan sandal merah mudanya. Banyak dari mereka, termasuk anak-anak, yang terlihat seperti warga asing.
Perjalanan mereka diiringi suara-suara mortir dan tembakan yang terkadang masih terdengar.
Ada 1.300 orang yang menyerah kepada pasukan SDF pada Kamis sehingga secara total jumlah orang yang meninggalkan Baghouz menjadi 4.000 orang, sejak SDF melanjutkan serangan terakhirnya pada Minggu (10/3/2019).
Meski demikian, SDF menyebutkan setidaknya 112 anggota ISIS telah terbunuh sejak Minggu.
Namun, mereka tidak tahu berapa banyak lagi orang yang tersisa di benteng terakhir kelompok ektremis itu.
"Militan ISIS dapat melihat kami, tapi kami tidak dapat melihat mereka atau pergerakan mereka di siang hari," kata juru bicara SDF Mustafa Bali.
Kementerian Pertahanan AS juga menyebutkan penggunaan goa dan terowongan oleh ISIS telah mempersulit perkiraan jumlag orang yang tersisa.
Meski demikian, SDF dan AS optimistis hanya masalah waktu saja sebelum akhirnya Baghouz dapat bebas dari cengkeraman ISIS. (Veronika Yasinta)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Malam Digempur Habis, Paginya 1.300 Anggota ISIS Keluar untuk Menyerah")