Penulis
Intisari-Online.com – Perkenalkan, namanya Fabian Farquharson (37).
Pria asal Sheffield, South Yorkshire ini punya kebiasaan aneh.
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Selasa (5/3/2019), tiga tahun lalu Fabian membaca tentang manfaat kesehatan melalui online.
Lalu dia menemukan bahwa minum urine bisa bermanfaat bagi kesehatan.
Baca Juga : Bukan Hiasan, Ini Arti dari Garis pada Hutuf F dan J di Keyboard Laptop Kita
Atas dasar itulah, Fabian mulai minum urine sebanyak 1 liter setiap hari.
Setelah nyaris tiga tahun melakukannya, dia mengungkapkan bahwa dia merasa lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih pintar.
“Saya telah meneliti obat-obatan alternatif ketika saya membaca tentang meminum urine,” ucap Fabian.
“Saya selalu berpikiran terbuka tentang hal semacam itu, jadi saya memutuskan untuk mencobanya dan meminumnya.”
“Awalnya rasanya agak seperti bir pahit. Rasanya cukup kuat tapi saya tidak punya masalah untuk menghabiskannya.”
“Sekitar setengah jam kemudian saya mulai merasa luar biasa, saya benar-benar penuh energi.”
“Sekarang saya tidak akan pernah pergi tanpa itu dan akan merekomendasikan hal ini kepada siapa pun.”
Fabian pertama kali mulai meneliti obat-obatan alternatif dan terapi holistik pada 2013, ketika ia terus mengalami rasa sakit di perutnya yang tidak bisa dijangkau dokter.
Alasan Fabian sering sakit perut adalah karena ia suka bepergian dan hanya makan-makanan cepat saji.
“Perut saya sangat sakit dan scan tidak dapat menemukan apapun yang bisa menjelaskannya. Jadi saya mulai mencari via online.”
“Tubuh saya cukup sehat. Sehingga selain minum urine, saya juga mengubah pola makan saya.”
Fabian bercerita bahwa dia mengadopsi diet 'fruitarian', yaitu memakan buah mentah.
“Saya mulai berhenti makanan' normal 'dan hanya makan buah.”
“Kadang saya makan buah utuh, kadang saya membuatnya menjadi minuman.”
“Beberapa buah yang saya gunakan antara lain mangga, nanas, stroberi, dll, lalu menambahkan biji chia, biji rami, dan bubuk rami.”
Dengan menu seperti itu, Fabian mengaku tubuhnya mengalami perubahan yang sangat banyak.
“Saya selalu merasa luar biasa.”
“Saya memiliki lebih banyak energi daripada sebelumnya. Dan dapat merasakan kesehatan saya membaik.”
Cara Fabian minum urine
Pada tahun 2015, Fabian memutuskan untuk mengambil risiko dan minum air kencingnya sendiri.
Caranya, dia menyimpan urine dari beberapa hari hingga satu bulan. Atau sampai mencapai tingkat PH yang diinginkan.
Alasannya, urine tua (urine yang sudah berhari-hari), diduga memiliki manfaat yang lebih manjur.
“Saya menyimpannya dalam wadah kaca seperti toples batu, beri label tanggal, dan kemudian tinggalkan selama sekitar 30 hari,” cerita Fabian.
Baca Juga : Kita Boleh Bersedih, Tapi Kita Tidak Boleh Kehilangan Harapan
Apakah minum urine bermanfaat untuk kesehatan?
Cara Fabian terdengar tak biasa. Karena sebagian besar dari kita menganggap urine itu jorok.
Sebelum menjawab apakah minum urine bermanfaat untuk kesehatan kita, ayo kembali mengingat bagaimana proses pembuatan urine.
Urine sangat steril, terdiri dari 95 persen air dan lima persen nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral.
Urine berasal dari proses pencernaan. Ketika hati berurusan dengan racun, sisanya yang ‘tak baik’ dikeluarkan.
Darah kemudian pergi ke ginjal, di mana ia disaring lagi dan komponen-komponen asing yang tidak lagi dibutuhkan tubuh dikumpulkan dalam larutan steril yang kemudian dilewatkan sebagai urine.
“Selama bertahun-tahun banyak orang telah mengklaim manfaat kesehatan dari minum air seni mereka sendiri,” ucap Dr Rob Hicks saat dihubungi dailymail.co.uk.
“Tetapi sejauh yang saya tahu, tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini.”
“Ginjal adalah sistem penyaringan yang efisien untuk menyingkirkan apa yang tidak dibutuhkan tubuh, sehingga untuk mengembalikannya ke dalam tubuh tampaknya tidak produktif.”
"Secara pribadi, saya percaya ada cara yang lebih baik (dan lebih enak) untuk menjaga tubuh tetap sehat.”
“Misal tidak merokok, makan makanan yang sehat, dan mengendalikan stres,” tutup Dr Rob Hicks.
Nah, sebelum Anda melakukan hal yang Anda baca secara online, ada baiknya Anda bertanya pada ahli yah.
Baca Juga : Kisah Lalat Ini Bisa Menjadi Contoh Bedanya Bekerja Keras dan Bekerja Cerdas