Find Us On Social Media :

3 Fase yang Dialami Tubuh Jenazah Setelah Beberapa Jam Dinyatakan Meninggal

By Afif Khoirul M, Selasa, 5 Maret 2019 | 09:00 WIB

Intisari-online.com - Kematian merupakan kejadian alami yang akan terjadi pada setiap makhluk hidup di dunia ini.

Namun kira-kira, apa yang terjadi pada tubuh jenazah setelah beberapa jam dinyatakan meninggal?

Pada manusia, saat jantung mulai berhenti berdetak, otak juga akan melakukan hal yang sama.

Lama-lama suhu tubuh juga akan semakin menurun, sel-sel kekurangan oksigen sehingga akan memecah dengan sendirinya.

Baca Juga : Gara-gara Video Bayi Mainkan Segepok Uang, Kebun Ganja Bernilai Rp15 Miliar Terbongkar

Sebelum tubuh mayat menjadi kaku, terjadi perubahan warna tubuh yang diawali dengan pencernaan membran sel oleh enzim dan kemudian akan bocor ketika sel memecah, seperti yang dilansir dari laman BBC.

Semua ini biasanya dimulai di hati, yang kaya akan enzim, dan di otak, yang memiliki kandungan air yang tinggi.

Namun, akhirnya, semua jaringan dan organ lain mulai rusak dengan cara ini.

Sel darah yang rusak mulai tumpah dari pembuluh yang pecah dan, dibantu oleh gravitasi, menetap di kapiler dan pembuluh darah kecil, mengubah warna kulit.

Suhu tubuh juga mulai turun, sampai menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan tubuh menjadi kaku.

Agar lebih mudah, simak penjelasan garis waktu dari proses pembusukan fisik setelah kematian berdasarkan laman verywellhealth.com.

1 jam kemudian

Pada saat kematian, semua otot dalam tubuh menjadi lemas, keadaan yang disebut flacciditas primer.

Kelopak mata kehilangan ketegangan, pupil membesar, rahang kemungkinan terbuka, dan sendi serta anggota tubuh fleksibel.

Dengan hilangnya ketegangan pada otot, kulit akan mengendur, yang dapat menyebabkan sendi dan tulang menonjol di tubuh, seperti rahang atau pinggul, menjadi jelas.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Jantung manusia berdetak lebih dari 2,5 miliar kali selama rata-rata umur manusia dan darah beredar sekitar 5,6 liter (6 liter) melalui sistem peredaran darah.

Dalam beberapa menit setelah jantung berhenti, sebuah proses yang disebut 'pallor mortis' menyebabkan warna tubuh menjadi pucat saat darah mengalir dari pembuluh darah yang lebih kecil di kulit.

Pada saat yang sama, tubuh mulai mendingin dari suhu normal 37 ° Celsius hingga menyesuaikan suhu sekitarnya.

Dikenal sebagai 'algor mortis' atau "chill death", penurunan suhu tubuh mengikuti perkembangan secara bertahap, dua derajat celcius pada jam pertama, satu derajat setiap jam sesudahnya.

2 hingga 6 jam kemudian

Karena jantung tidak lagi memompa darah, gravitasi mulai menariknya ke area tubuh yang paling dekat dengan tanah (penyatuan), suatu proses yang disebut 'livor mortis'.

Jika tubuh tetap tidak terganggu cukup lama (dalam beberapa jam), bagian-bagian tubuh terdekat dengan tanah dapat berubah menjadi warna ungu-kemerahan (menyerupai memar) dari akumulasi darah.

Para pemulas jenazah terkadang menyebut ini sebagai 'postmortem stain'.

Dimulai kira-kira pada jam ketiga setelah kematian, perubahan kimia dalam sel-sel tubuh menyebabkan semua otot mulai kaku, dikenal sebagai 'rigor mortis'.

Saat rigor mortis, otot pertama yang terkena adalah kelopak mata, rahang, dan leher.

Selama beberapa jam berikutnya, rigor mortis akan menyebar ke wajah dan turun melalui dada, perut, lengan, dan kaki hingga akhirnya mencapai jari tangan dan kaki.

Baca Juga : Ramuan Keabadian Ditemukan: Botol Berumur 2000 Tahun Ini Berisi 'Obat Hidup Abadi' yang Justru Mengandung Bahan Beracun