Penulis
Intisari-online.com - Seorang bidan harus ditangguhkan dari tugasnya, pasca membantu wanita melahirkan bayi kembar di sebuah rumah.
Menurut 9News, pada 1 Februari 2019, kedua bayi dilahirkan dengan selamat tanpa kondisi yang mengkhawatirkan.
Namun, bidan ini terkejut ketika ia harus berurusan dengan polisi karena tindakannya ini.
Bidan bernama Martina Gooner dari Ten Moons Homebirth Services, ditangguhkan pada 8 November, dan menunggu penyelidikan oleh Badan Regulasi Praktik Kesehatan Australia (AHPRA) dan Dewan Prawatan dan Kebidanan Australia.
Baca Juga : Malangnya Nasib Pasangan Lansia Ini, Tak Bisa Berjalan dan Hanya Tidur Beralaskan Tanah
Usut punya usut, ternyata hukum yang berlaku di Autralia mengatakan bahwa, seorang wanita dilarang melahirkan di rumah.
Hal itu karena persalinan, harus dilakukan di rumah sakit, untuk menghindari kemungkinan hal buruk yang menimpa sang ibu.
Selain itu, kehamilan kembar juga berisiko tinggi mengalami prematur. Hal itu seringkali diikuti dengan komplikasi lanjutan.
Maka, dari itu tindakan Martina memang menyalahi aturan dan membuatnya harus menghadapi tuntutan hukum.
Sebelumnya, sang ibu yang melahirkan anak kembar ini juga tidak mengetahui tentang kandungannya yang berisikan anak kembar.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Hal itu dikarenakan, sang ibu asal Australia ini tidak melakukan pemindaian ultrasound, selama kehamilan sehingga tidak tahu jika ia mengandung anak kembar.
Selain itu, tindakan yang dilakukan Martina Gooner telah menjadi obyek pengaduan kepada AHPRA tentang persalinan sebelumnya.
Meski demikian, tertangkapnya Martina membuatnya mendapatkan pembelaan dari banyak pihak.
Menurut, Ten Moon Mother Group, sebuah petisi online dibuat dengan judul "Selamatkan Martina" yang dimulai oleh Bridal Muhrer.
Mereka telah mengumpulkan 44.000 tanda tangan, untuk membela Martina.
Setelah itu, 18 ibu hamil yang pernah menggunakan layanan Martina juga buka suara mengenai kasus tersebut.
Mereka mengatakan, "Sebagai ibu hamil, kami bebas menentukan hak kami, dan di mana kami ingin bersalin," kata salah satu surat.
"Ini adalah hak dasar manusia, kami menentukan bahwa itu adalah hak kami untuk memilih bagaimana dan di mana kami ingin kehamilan dan persalinan."
"Kami ibu-ibu sepuluh bulan, mengharapkan penangguhan Martina, untuk memungkinkan memenuhi kontak kami dengannya," tegas salah satu surat.
Baca Juga : Demi Biaya Persalinan, Wanita Ini Mengais Kardus dan Botol Bekas, Beginilah Getirnya Hidup Bu Nung