Studi: Orang Bertubuh Pendek Lebih Pemarah daripada Orang Bertubuh Tinggi

Mentari DP

Penulis

Sebuah studi baru-baru ini mengklaim bahwa pria yang pendek lebih agresif daripada teman-teman mereka yang memiliki tubuh lebih tinggi.

Intisari-Online.com - Apakah Anda bertubuh pendek? Atau malah bertubuh tinggi?

Rata-rata orang Indonesia memiliki tinggi badan untuk pria 159 cm dan wanita 150 cm.

Sementara untuk tinggi rata-rata pria di seluruh dunia adalah 183 cm.

Sejatinya, tak ada masalah mengenai tinggi badan seseorang. Hingga sebuah studi terbaru menemukan bahwa ada arti dari tinggi badan seseorang, khususnya pria.

Baca Juga : Mengenal Suku Tengger, Suku yang Tinggal di Gunung Bromo dan Merupakan Para Pengungsi Kerajaan Majapahit

Apa itu?

Sebuah studi baru-baru ini mengklaim bahwa pria yang pendek lebih agresif daripada teman-teman mereka yang memiliki tubuh lebih tinggi.

Menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh para ilmuwan di Pusat Pengendalian Penyakit di Atlanta, Georgia, orang yang lebih pendek cenderung lebih pemarah dan lebih ganas daripada orang bertubuh tinggi.

Dilansir dari Bright Side pada Minggu (24/2/2019),para ilmuwan mengamati 600 pria, berusia antara 18 dan 50 tahun.

Studi itumenemukan bahwa mereka yang merasa kurang maskulin 3 kali lebih mungkin melakukan serangan kekerasan atau tindakan kriminal.

Para ilmuwan mengatakan ini adalah hasil dari 'stres perbedaan pria' yang menyebabkan mereka menjadi lebih agresif.

Baca Juga : 7 Fakta dan Mitos Tentang Kulit Sehat, Benarkah Cokelat Tidak Sebabkan Jerawat?

Karena stereotip sosial, salah satuhal yang membuat pria merasa kurang maskulin adalah ketika mereka merasa bahwa tinggi badan mereka lebih pendek daripada tinggi rata-rata.

Sehingga pria yang lebih pendek bertindak lebih agresif.

Hal ini dilakukan untuk menebus kekurangan tinggi badan mereka.Sindrom ini dikenal sebagai 'kompleks Napoleon'.

Ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1926 oleh psikoanalisis Austria, Alfred Adler.

Pada tahun 2018, psikolog evolusi Mark van Vugt dan tim peneliti di Vrije UniversiteitAmsterdam menemukan bukti 'kompleks Napoleon' pada pria.

Mereka sampai pada kesimpulan bahwa pria yangbertubuh pendek lebih bersikap agresif dalam interaksi dengan pria yang lebih tinggi.

Menurut pada ahli, orang yang lebih pendek punya kerentanan perasaan yang lebih kuat dan tingkat paranoia yang lebih tinggi.

Namun, sangat mungkin bahwa studi itu sendiri termasuk kelompok uji yang terlalu kecil untuk memprediksi korelasi yang benar antara tinggi dan melakukan serangan.

Baca Juga : Catat! Per 1 Maret 2019, Obat Kanker Usus Tak Lagi Ditanggung BPJS

Dan ada beberapa studi lain yang mengarah pada temuan yang bertentangan juga.

Pada tahun 2007, studi olehUniversity of Central Lancashire menunjukkan bahwa 'kompleks Napoleon' kemungkinan besar adalah mitos.

Studi ini menemukan bahwa pria pendek lebih kecil kemungkinannya untuk kehilangan kesabaran dibandingkan dengan tinggi pria rata-rata.

Selama percobaan, subjek diharuskan berduel satu sama lain dan detak jantung mereka dipantau.

Monitor jantung mengungkapkan bahwa pria yang bertubuh lebih tinggi lebih cenderung kehilangan kesabaran dan membalas.

Sedang studi Pertumbuhan Wessex yang dilakukan di Inggris, yang memantau perkembangan prikologis anak-anak sejak mereka memasuki usia sekolah hingga dewasa, menemukan bahwa "tidak ada perbedaan signifikan dalam fungsi kepribadian atau aspek kehidupan sehari-hari yang dapat dikaitkan dengan tinggi badan."

Baca Juga : Bayi Tewas Karena Dicium: Ini 3 Bahaya Kesehatan Bila Bayi Dicium

Artikel Terkait