Find Us On Social Media :

Kawah Putih: Kawasan ‘Angker’ yang Tak Pernah Bosan untuk Dinikmati Keindahannya

By Ade S, Sabtu, 23 Februari 2019 | 15:45 WIB

Intisari-online.com - Apa yang akan Anda simpulkan jika melihat burung-burung tiba-tiba saja mati setelah melintasi kawasan tertentu?

Apalagi jika hal tersebut terjadi hampir dua abad yang lalu, saat belum ada alasan ilmiah yang dapat menjelaskannya.

Hal mistis biasanya akan menjadi “penjelasan” yang paling dapat diterima. Nah, hal itu pulalah yang harus diterima oleh Kawah Putih sebelum tahun 1837.

Matinya burung-burung yang melintasi Gunung Patuha, lokasi Kawah Putih, membuat kawasan tersebut langsung dianggap sebagai wilayah angker.

Anggapan tersebut juga diperkuat dengan adanya bau menyengat yang merebak di sekitar wilayah tersebut.

Baca Juga : Wisata Kuliner 5 Nasi Goreng di Semarang yang Bikin Lidah Bergoyang-goyang

Tapi itu dulu, kini Kawah Putih sudah menjadi salah satu destinasi wisata alam wajib di wilayah Bandung. Sampai ada anggapan “Belum ke Bandung jika belum ke Kawah Putih.”

Berterimakasihlah pada Dr. Franz Wilhelm Junghuhn, seorang ahli botani yang berhasil mengungkap keberadaan Kawah Putih pada 1837.

Pengungkapan yang justru didorong rasa penasaran Junghuhn mengetahui penyebab burung-burung mati saat melintasi Gunung Patuha.

Penjelajahan di Gunung Patuha yang sangat misterius dan angker tersebut justru berbuah hadiah cantik berupa keindahan Kawah Putih, yang termasyhur hingga saat ini.

Sejak saat itulah, wilayah yang diliputi oleh bau menyengat yang berasal dari belerang, yang akhirnya diketahui sebagai penyebab matinya burung-burung tersebut,menjadi salah satu objek wisata favorit di Bandung.

Di Negeri Lain

Tapi tentu saja Anda tak perlu risau akan bahaya belerang, selama Anda mengunjungi Kawah Putih dalam waktu yang tak terlalu lama, apalagi sampai menginap, semuanya akan baik-baik saja.