Penulis
Intisari-Online - “Kenapa ya, Dok, ayah saya hidupnya tertib, teratur, makannya dijaga, pokoknya pola dan gaya hidupnya sudah sehat, tapi terserang penyakit jantung?”
Pertanyaan demikian sering menjadi dilema sebagian orang. Padahal sudah menjaga dan merawat kesehatan tubuh, tetapi masih juga sakit.
Perlu diingat, tubuh punya auto-biografi masing-masing. Status tubuh hari ini adalah akumulasi dari kesehatan tahunan yang sudah terlewati.
Tentu saja hal ini terhitung sejak dalam kandungan. Ibaratnya, ketika lahir modal sehat kita 100% (kecuali yang memiliki penyakit/kelainan sejak lahir).
Apabila sejak kecil modal sehat terpelihara dengan benar, tentu hasilnya masih utuh. Sebaliknya, bila sedari kecil tidak merawat kesehatan, makan tidak bergizi, tidak beraktivitas fisik, salah posisi duduk, dan sebagainya, akan mengurangi modal sehat.
Setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup akan mempengaruhi modal sehat yang kita miliki. Gaya hidup jadi salah satu faktor terbesar.
Makin banyak organ tubuh yang menurun fungsinya akibat pola hidup yang buruk, makin rentan tubuh terkena penyakit.
Tidak banyak orang yang modal sehatnya masih utuh 100% sampai usia lanjut. Namun tak mustahil untuk memiliki modal sehat utuh jika punya wawasan hidup sehat dan menerapkannya seumur hidup.
Kembali pada pertanyaan, “Sudah hidup sehat kok masih sakit?” perlu ditelusuri kapan seseorang memulai gaya hidup sehat.
Kebanyakan baru mulai menerapkan gaya hidup sehat ketika sudah mengalami gejala sakit bahkan sudah divonis sakit.
Namun bukan berarti mulai hidup sehat ketika sudah ada gejala sakit akan sia-sia. Kendati terlambat memulai hidup sehat, penyakit komplikasi lain masih bisa ditunda bahkan dihindari.
Jangan lekas berkesimpulan bahwa setiap penyakit yang kita idap adalah kehendak yang Maha Kuasa. Bisa jadi penyakit muncul lantaran kesalahan akibat tidak menjaga kesehatan.
Sekaranglah saatnya memulai hidup sehat. Menunggu lagi hanya akan membuat daftar penyakit semakin menumpuk.
Baca Juga : Yuk Kurangi Risiko Kanker Prostat dengan Adopsi Gaya Hidup Sehat
Artikel ini disadur dari Majalah Intisari Edisi Februari 2019 dengan Judul "Sudah Hidup Sehat tapi Masih Jatuh Sakit Juga" oleh dr. Handrawan Nadesul.