Penulis
Intisari-online.com - Berkunjung ke Pulau Dewata, Bali seolah tak lengkap kalau tidak mendatangi objek wisata Pura Tanah Lot.
Pura Tanah Lot terletak di Beraban, Kediri, Tabanan, Bali dan bisa ditempuh dengan mobil dari Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.
Untuk saat ini, memang belum ada angkutan umum untuk bisa langsung menuju ke Pura Tanah Lot dari Denpasar, namun Anda bisa menyewa mobil di Bali atau mengambil paket tur yang banyak ditawarkan.
Harga tiket masuk ke kawasan Pura Tanah Lot juga bisa dibilang sangat terjangkau yaitu:
Baca Juga : Museum Angkut Malang, Satu-satunya di Indonesia dan Tak Pernah Bikin Bosan
Wisatawan Dalam Negeri (domestik)
– Dewasa : Rp 10.000– Anak-anak : Rp 7.500
Wisatawan Luar Negeri (asing)
– Dewasa : Rp 30.000– Anak-anak : Rp 15.000
Biaya Parkir Kendaraan
– Sepeda Motor : Rp 2.000– Mobil : Rp 5.000– Bus : Rp 10.000
Pura Tanah Lot terkenal karena keunikannya yang terletak di tengah lautan. Ada dua bangunan pura yang bisa Anda lihat di Tanah Lot. Satu pura terletak di atas bongkahan batu besar dan satu lagi di atas tebing yang menjorok ke laut.
Pura ini merupakan bagian dari Pura Kahyangan Jagat di Bali dan ditujukan sebagai tempat untuk memuja dewa penjaga laut.
Saat air laut pasang, pura akan terlihat benar-benar dikelilingi lautan sementara saat surut, kita bisa menyeberang ke tengah tebing untuk berdoa atau mengantar sesajen.
Biasanya, air laut akan surut saat menjelang siang hari. Pada saat itulah Anda bisa melihat warga setempat akan membawa sesajen dan memakai pakaian sembahyang untuk menyeberang ke Pura di tengah lautan itu.
Di sana nantinya warga juga akan membersihkan bagian Pura Tanah Lot agar selalu bersih dan rapi, lalu dilanjutkan dengan berdoa.
Saat Anda menyeberang, Anda akan menemui sumber mata air tawar di tengah tebing tersebut.
Warga setempat percaya, sumber mata air itu sangat bermanfaat baik bagi kesehatan tubuh dan keselamatan.
Baca Juga : 3 Bahaya Ini Mengintai Jika Anda Tetap Gunakan Tisu Basah untuk Wajah
Banyak pula warga yang kemudian membawa botol berisi air suci itu untuk dibawa pulang ke rumah.Wisatawan juga diperbolehkan untuk menyeberang dan membasuh wajah dengan air suci itu.
Hanya saja, jangan sampai lupa meninggalkan sedikit uang yang akan digunakan untuk perawatan lokasi dan membeli sesajen selanjutnya.
Sebab di Pura Tanah Lot ini, jadwal membersihkan dan mengantar sesajen digilir setiap banjar atau desa yang ada di sekitar Pura Tanah Lot.
Selain fenomena air suci yang berupa air tawar di tengah lautan, ada pula goa yang dipercaya sebagai tempat tinggal ular suci penjaga Pura Tanah Lot.
Ular suci ini ada di gua yang terletak di seberang pura dan dijaga oleh seorang warga asli sekitar Tanah Lot lengkap dengan sesajen serta dupa di atas liang tempat tinggalnya.
Selain memiliki sarang di dalam gua, ular suci Tanah Lot juga banyak ditemui di sekitar pura dan di sekitar sumber mata air tawar di tengah batu karang Tanah Lot.
Ular ini sering juga disebut ular poleng, dalam bahasa Bali artinya belang hitam-putih.Ular suci Tanah Lot memiliki tubuh panjang dengan warna belang hitam-putih dan kadang abu-putih serta ekornya pipih, bukan tumpul memanjang.
Bli Made, nama pemangku adat yang bertugas hari itu bercerita bahwa ular ini dipercaya muncul sebagai jelmaan dari sabuk atau selendang seorang Bramana dari Jawa bernama Danghyang Nirartha.
Dengan kesaktian Danghyang Nirartha, ia memindahkan sebongkah batu besar ke tengah laut lalu membangun sebuah pura untuk ibadah di atasnya.
Pura buatan Danghyang Nirartha itulah yang kita kenal sebagai Pura Tanah Lot yang artinya tanah di tengah lautan. Lalu Danghyang Nirartha mengubah sabuk atau selendang yang dia kenakan menjadi ular-ular suci untuk menjaga Pura Tanah Lot.
Menurut Bli Made, itu menjadi salah satu alasan kenapa ular ini memiliki ekor pipih seperti ujung sabuk. Umat Hindu di Bali percaya, berdoa sembari mengelus ular suci di Tanah Lot ini bisa membuat doa mereka terkabul.
Banyak yang berdoa mendapat keselamatan, rezeki hingga ingin dikaruniai anak."Ya mereka banyak berdoa di sini sambil pegang ular suci, supaya terkabul. Salah satu bentuk kepercayaan sekaligus ikhtiar saja, tetap kita harus usaha, tapi berdoa pada yang Maha Kuasa juga perlu," kata Bli Made.
"Harus hati-hati. Niatnya juga tidak boleh buruk. Ular ini jinak, tidak akan mau menggigit manusia selama manusia berniat baik dan tidak bermaksud mengganggunya," lanjut Bli Made.
Padahal menurut Bli Made, ular suci di gua Tanah Lot ini sangat beracun. Jauh lebih mematikan dari ular kobra.
Jika ditelusuri lebih lanjut, ular suci di Tanah Lot ini termasuk ke dalam jenis ular laut Banded Sea Krait.
Ular laut ini memang sangat berbisa dengan racun tiga kali lebih kuat dari jenis ular Kobra.Banded sea krait dapat melumpuhkan korbannya hanya dengan sekali gigitan.
Namun ular laut banded sea krait juga tipe ular yang tenang serta tidak agresif kecuali diserang lebih dulu.
Wisatawan yang ingin berinteraksi langsung dengan ular suci ini harus memberi sedikit sumbangan sukarela yang digunakan untuk perawatan pura dan keperluan ibadah.
Selain itu, wisatawan juga harus selalu berada dalam pengawasan pawang agar tidak terjadi kecelakaan atau digigit oleh ular suci.
Baca Juga : Desa Penglipuran di Bali, Desa Terbersih di Dunia yang Bikin Betah