Hati-hati! Ada Kaitan Antara Kanker Darah dengan Jenis Implan Payudara Paling Popular

Mentari DP

Penulis

SBY mengungkapkan bahwa istrinya, Ani Yudhoyono, terkena kanker darah dan sekarang sedang dirawat di rumah sakit di Singapura.

Intisari-Online.com – Mantan ibu negara Republik Indonesia, Ani Yudhoyono, sedang dirawat di rumah sakit di Singapura.

Dilansir darikompas.compada Rabu (13/2/2019), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan bahwa istrinya tersebut terkena kanker darah.

Oleh karenanya, SBY meminta doa semua orang agar istrinya bisa segera diberi kesembuhan.

"Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di tanah air, Ibu Ani mengalamiblood canceratau kanker darah,” kata SBY dalam rekaman video.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah: Ini 5 Gejala Leukemia yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Memar

Diketahui kanker darah merupakan kanker yang menyerang darahdan sumsum tulang, di mana keganasannya menyebabkan produksi abnormal sel-sel darah tertentu.

Kanker darah termasuk jenis kanker yang langka. Tapi ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seorang wanita terkena.

Dilansir dari health.com pada Senin (18/2/2019), lebih dari 400 wanita telah dilaporkan pengembangan Breast Implant-Associated Anaplastic Large Cell Lymphoma atau BIA-ALCL, suatu bentuk kanker darah yang langka.

Alasananya karena implan payudara mereka.

Dan menurut Food and Drug Administration, sembilan wanita telah meninggal karena kanker darah tersebut.

Sebagian besar kasus terjadi pada wanita dengan implan payudara bertekstur, pilihan implan payudara yang paling populer dikalangan wanita.

Diketahui implan payudara bertekstur memiliki permukaan yang kasar dan mengembangkan jaringan parut di sekitar area implan untuk membantunya tetap berada di tempat.

Baca Juga : Kanker Darah Tak Selalu Leukemia, Ini Mitos dan Fakta Tentang Kanker Darah yang Diderita Ani Yudhoyono

Alhasil, jumlah kasus meningkat dari 359 menjadi 414 selama setahun terakhir, FDA mengumumkan pada bulan Maret 2018.

Total itu meningkat secara signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, antara 1997 dan 2010, di mana FDA telah melaporkan hanya 34 kasus.

Menurut FDA, kanker dapat disembuhkan jika ketahuan lebih awal.

Caranya dengan melepas implan dan jaringan parut di sekitarnya. Tetapi pasien tetap memerlukan kemoterapi atau perawatan serius lainnya.

Untuk risiko, FDA mengaku tidak tahu berapa banyak wanita yang bisa terkena.

"Tergantung pada data sumber dan negara, risiko global seumur hidup untuk mengembangkan ALCL terkait implan payudara untuk pasien dengan implan payudara bertekstur berkisar antara 1 banding 3.817 hingga 1 dalam 30.000," kata FDA dalam sebuah laporan.

Sebagai contoh Michelle Forney, seorang wanita yang menderita BIA-ALCL dari implannya, berbicara kepada NBC News tentang pengalamannya dan kesalahan diagnosis awal.

“Saya memiliki implan payudara selama sekitar 19 tahun. Dan semuanya baik-baik saja selama bertahun-tahun sampai sekitar tiga tahun yang lalu,” kata Forney (46).

Baca Juga : Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah: Ini 4 Jenis Leukemia, Semuanya Menyerang Orang Dewasa

“Pada Desember tahun lalu, ada benjolan sebesar bola voli payudaraku.”

“Dan semakin hari, benjolan tersebut terus membesar.

Forney lalu pergi ke spesialis payudara yang pertama kali mengatakan Forney memiliki infeksi yang disebut mastitis. Tetapi antibiotik yang diresepkan tidak efektif.

Setelah beberapa kali kunjungan, dokter menyadari bahwa implannya-lah yang menjadi masalah dan meyakinkannya untuk melepasnya.

Ketika proses melepaskannya, dari sanalah dokter menemukan tumor kecil di sekitar implannya dan mendiagnosisnya dengan BIA-ALCL.

Dengan laporan ini, FDA berharap publik menyadari tentang BIA-ALCL untuk menentukan keamanan implan payudara.

"Kami meminta setiap rumah sakit, setiap ahli bedah plastik, untuk mengirim surat kepada setiap pasien yang mereka masukkan implan payudara, mendidik mereka tentang tanda-tanda dan gejala ALCL.”

“Sebab saya pikir setiap dokter yang memasang implan payudara pada wanita mana pun harus bertanggung jawab,” tutup FDA.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah: Ini Perbedaan Leukemia, Limfoma, dan Multiple Myeloma

Artikel Terkait