Find Us On Social Media :

Ini 4 Penyakit Menular Seksual Super Baru yang Dikhawatirkan para Ahli

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 8 Februari 2019 | 11:00 WIB

 

Intisari-Online.com - Penyakit baru muncul setiap waktu.

Demikian juga dengan infeksi penyakit seksual menular.

Namun dari sekian banyak infeksi penyakit seksual menular, ini 4 penyakit menular seksual super baru yang dikhawatirkan para ahli.

Sebab, keempatnya dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.

Baca Juga : Lawan Arus, Tak Pakai Helm, dan Tak Bawa SIM-STNK, Remaja Ini Ngamuk dan Rusak Motor Sendiri saat Ditilang Polisi

1. Neisseria meningitidis

Neisseria meningitidis, sering kali disebut sebagai meningococcus.

Penyakit ini dapat menyebabkan meningitis, infeksi otak dan selaput pelindung syaraf tulang belakang yang dapat mematikan.

Pada umumnya, hal ini dipandang menjadi penyebab infeksi urogenital.

Sebuah kajian tahun 1970-an menggambarkan bagaimana simpanse jantan terkena infeksi urethra setelah memindahkan bakteri dari hidung dan tenggorokan ke penisnya lewat auto-fellatio.

"Binatang ini sering kali melakukan kontak antara alat kelamin dan mulut sendiri," kata penulisnya.

Sekitar lima sampai sepuluh persen orang dewasa membawa Neisseria meningitidis di bagian belakang hidung dan tenggorokan.

Sejumlah kajian mengisyaratkan, penyakit ini dapat ditularkan ke pasangan lewat seks oral, ciuman intim atau bentuk lain kontak intim yang menularkan titik kecil infeksi.

Para peneliti tidak yakin jenis jalur penularan yang menyebabkan wabah bentuk serbuan penyakit di antara pria gay dan biseksual di Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat.

Meskipun demikian, sebuah kajian urethritis yang disebabkan Neisseria meningitidis pada kelompok pria yang terpisah (semuanya, kecuali satu orang, adalah heteroseksual) mengisyaratkan mereka mendapatkannya saat menerima seks oral.

Para ilmuwan yakin jenis yang terjadi di sejumlah kota AS pada tahun 2015 memiliki DNA lewat rekombinasi genetik dengan kerabat dekatnya, Neisseria gonorrhoeae, penyebab gonore.

Mutasi ini memungkinkan infeksi penularan seksual yang menyebar dengan lebih efisien.

Lima jenis Neisseria meningitidis menyebabkan sebagian besar infeksi di dunia; tetapi terdapat dua vaksin yang dapat memberikan semacam perlindungan pada ke lima jenis ini.

Baca Juga : Ahli: Kucing Belang Tiga Pasti Berjenis Kelamin Betina, Benarkah?

2. Mycoplasma genitalium

Mycoplasma genitalium, salah satu bakteri terkecil, menjadi terkenal lewat nama STI. Diidentifikasi pada tahun 1980-an, bakteri ini sekarang menginfeksi sekitar satu sampai dua persen penduduk dan terutama ditemui pada remaja dan orang muda.

Infeksi Mycoplasma genitalium, meskipun sering kali tanpa gejala, dapat menyerupai klamidia atau gonore dengan iritasi berlanjut pada urethra dan serviks.

Karena hal ini dapat memicu penyakit pembengkakan panggul pada sistem reproduksi perempuan, bakteri ini juga dikaitkan dengan ketidaksuburan, keguguran, kelahiran dini dan bahkan bayi dilahirkan dalam keadaan meninggal.

Meskipun kondom dapat membantu pencegahan infeksi, pada peneliti mengkhawatirkan peningkatan penolakan Mycoplasma genitalium terhadap penanganan dengan menggunakan antibiotika azithromycin dan doxycycline.

"Kekhawatiran saya terkait dengan mikroorganisma ini adalah karena semakin menunjukkan penolakan, maka hal ini akan lebih banyak terjadi," kata Matthew Golden, direktur Public Health Seattle dan King County HIV/STD Program.

Pengujian tambahan dapat membantu pencegahan munculnya superbug Mycoplasma genitalium.

Meskipun demikian, metode diagnosa yang telah tersedia berdasarkan tes urine dan serviks atau vagina, masih jarang dilakukan dan masih belum lolos hambatan peraturan AS.

Baca Juga : Temui 'Si Gila' Inem Jogja, Mantan Dosen Bergelar Magister yang Pilih Bantu Pedagang Jalanan