Biarkan Rasa Syukur Membawa Kembali Senyum Anda

Tatik Ariyani

Penulis

Orang-orang yang bersyukur pada umumnya lebih bahagia, memiliki lebih banyak koneksi sosial dan lebih sedikit depresi.

Intisari-Online.com - Sering kali rasa terima kasih dan cinta menjadi tantangan.

Rasanya, semua orang ingin tersenyum pada orang yang disukai, namun terkadang hal itu sulit untuk dilakukan.

Terkadang pula, seseorang ingin melihat orang lain dengan penuh kasih, namun kemudian teringat orang tersebut telah menyakiti dirinya.

Atau mungkin secara tidak sengaja seseorang telah menyakiti orang lain dan membuat suasana di antara keduanya menjadi tegang karena bukannya membicarakan masalah, orang tersebut malah merajuk atau menutup diri.

Baca Juga : Selain Sering Buang Air Kecil, Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Kedinginan

Hal ini juga bisa terjadi pada teman, kolega dan keluarga.

Terkadang pula, sebuah pelukan saja bisa menjadi solusi atas ketegangan yang terjadi dalam sebuah hubungan.

Namun, kadang hal tersebut sulit dilakukan dan hasilnya, kesedihan atau kemarahan terjadi berlarut-larut.

Dilansir dari Psychology Today, Robert A. Emmons, Ph.D, seorang profesor psikologi di University of California di Davis, mengatakan, "Bersyukur adalah sikap, bukan perasaan yang bisa dengan mudah dikehendaki."

Baca Juga : 6 Hal Unik yang Hanya Terjadi pada Wanita, Salah Satunya Mudah Hadapi Sakit

Bahkan, jika Anda tidak puas dengan kehidupan Anda seperti sekarang ini, dia menunjukkan, "Jika Anda bersyukur, emosi syukur harus dipancing. Ini (rasa syukur) seperti memperbaiki postur tubuh Anda dan sebagai hasilnya (Anda) menjadi lebih energik dan mandiri, percaya diri."

Dr. Emmons menambahkan, "Perubahan sikap sering kali mengikuti perubahan perilaku. Daripada menganggap tidak perlu memiliki rasa terima kasih, lebih baik kita mulai merasakan rasa terima kasih dalam hidup kita."

Anda perlu tersenyum dan mengatakan 'terima kasih', mengirim ucapan terima kasih dan melakukannya adalah pemicu sikap.

Manfaat terima kasih

Orang-orang yang bersyukur pada umumnya lebih bahagia, memiliki lebih banyak koneksi sosial dan lebih sedikit depresi.

Jeffrey J. Froh, Psy.D., asisten profesor psikologi di Universitas Hofstra mengatakan bahwa anak-anak dan juga orang dewasa mendapat manfaat dari rasa terima kasih. Dia juga mengatakan bahwa temuannya menunjukkan bahwa anak-anak yang bersyukur melakukan tugas dengan lebih baik di sekolah, mereka juga lebih sedikit mengalami sakit kepala dan sakit perut, bahkan mereka mendapatkan skor tes yang lebih baik dan mungkin memiliki lebih baik kehidupan dalam komunitas.

Froh mempraktikkan hal tersebut pada putranya yang berusia empat tahun dan inilah hal yang dia tanyakan setiap malam: "Apa bagian favoritmu dari sekolah hari ini?"

Baca Juga : Banyak Pengalaman, Sinarmas Land Siap Berkolaborasi di Smart City

Pengamatan Ilmiah

Ketika ditanya mengenai apakah tujuan karyanya adalah untuk meyakinkan orang lain bahwa rasa terima kasih dapat diukur dari perspektif ilmiah, bukan hanya dari segi agama, Dr. Emmonsmenunjukkan bahwa melalui penelitian mereka, mereka telah menggantikan filsafat kursi dan retorika moral dan agama tentang rasa terima kasih dengan pengamatan empiris tentang apa itu rasa terima kasih dan apa yang dilakukan dalam kehidupan orang-orang.

Anda bisa mengembangkan sikap syukur dengan mencoba metode keranjang:

- Isi keranjang dengan alat tulis, kartu catatan dan bahkan kartu ulang tahun

- Pastikan ada dua pena yang masih bisa digunakan di dalam keranjang

- Beli buku jurnal untuk membuat catatan untuk diri sendiri tentang seseorang yang pantas menerima ucapan terima kasih dan beri tanggal. Kemudian, suatu hari Anda harus benar-benar mengirim surat tersebut kepada orang yang ingin Anda ucapkan terima kasih.

Baca Juga : Tanpa Kita Sadari, 4 Kesalahan Berolahraga ini Membuat Wanita Terlihat Lebih Tua

Artikel Terkait