Penulis
Intisari-online.com - Dua orang saudari perempuan asal India menyamar sebagai anak laki-laki selama empat tahun.
Namun, siapa sangka apa yang mereka lakukan ini adalah sebuah keputusan yang mulia.
Seperti diwartakan oleh Gulf News melalui Oddity Central pada Kamis (24/1/2019), Jyoti Kumari (18) dan saudari perempuannya Neha (16) dari Banwari Tola, Uttar Pradesh, India.
Mereka mengambil alih pangkas rambut ayahnya pada tahun 2014 silam, pada waktu itu mereka berusia 13 dan 11 tahun.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Kemudian mereka menyamar menjadi pria dan menjalankan bisnis ayahnya karena ia menderita sakit lumpuh parah yang membuatnya tidak bisa bekerja.
Padahal pekerjaan itu adalah satu-satunya sumber pendapatan keluargan, jadi mereka harus melakukannya demi menjaga pendapatan keluarganya.
Awalnya potong rambutnya ditutup dan keluarga itu mengandalkan hidup dengan uang tabungan yang mereka miliki.
Akan tetapi, tabungannya mulai menipis, jadi mereka harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghasilan.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Pada awalnya mereka tidak menyamar sebagai pria, tetapi para pengunjung canggung ketika para gadis memotong kumis dan jenggot mereka.
Sementara lainnya khawatir jika para gadis ini tidak mampu melakukan pekerjaannya dengan baik.
Hingga akhirnya, kedua wanita ini memutuskan untuk menyamar saja sebagai seorang pria.
"Ini adalah pekerajaan yang sulit tetapi kami tidak memiliki pilihan lain, jadi kami mengubah diri menjadi laki-laki," kenang Jyoti.
Baca Juga : Liliyana Natsir: Pernah 'Menampar' para Pemecah Belah Kesatuan Negara Hanya Lewat Caption Instagram
"Tanpa upaya kami, keluarga saya akan mati kelaparan dan pelajaran kami akan terpengaruh," tambahnya.
Saat menyamar sebagai pria mereka berpenampilan layaknya laki-laki dan mengganti namanya dengan Deepak dan Raju.
Sebagian besar orang di desa mereka mengetahui identitas asli mereka, tetapi pria dari wilayah lain tidak tahu bahwa mereka benar-benar perempuan.
Penyamaran memungkinkan gadis-gadis untuk membuat pangkas berjalan dan menghasilkan sekitar 400 rupee per hari, sekitar Rp80 ribu.
Baca Juga : Liliyana Natsir Pensiun: Pesan Untuk Tantowi Ahmad dan Kado Perpisahan dari Penggemar
Cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka, membayar perawatan ayah mereka dan melanjutkan sekolah mereka.
Meski demikian, beberapa orang di desa terus mengejek mereka karena menyamar sebagai laki-laki.
Tetapi kedua saudari itu mengabaikan mereka dan fokus pada pekerjaan mereka, karena mereka tidak punya pilihan lain.
Mereka berhasil menyembunyikan gender dan identitas asli mereka selama empat tahun, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka menjadi lebih percaya diri dan baru-baru ini mulai mengungkapkan rahasia mereka kepada lebih banyak orang.
Baca Juga : Liliyana Natsir Pensiun: Pesan Untuk Tantowi Ahmad dan Kado Perpisahan dari Penggemar
Setelah seorang jurnalis dari kota terdekat Gorakhpur menerbitkan kisah luar biasa mereka di sebuah surat kabar Hindi pada beberapa minggu lalu.
Jyoti dan Neha mendapat pujian dari seluruh bangsa dan bahkan dihormati oleh otoritas lokal atas tekad mereka dalam menghadapi kesulitan.
"Tidak terpengaruh oleh ejekan yang datang dari masyarakat, mereka membawa tanggung jawab keluarga di pundak mereka dan mengatur mata pencaharian bagi orang tua mereka, dengan berani menghadapi segala rintangan," kata pejabat setempat Abhishek Pandey kepada wartawan.
"Ini adalah kisah yang luar biasa yang harus diceritakan oleh masyarakat dan mereka memang pantas mendapatkan penghargaan," tambahnya.
Baca Juga : 6 Kebiasaan Sepele yang Ampuh Ungkap Kepribadian Seseorang, dari Gaya Selfie Hingga Cara Bawa Tas
"Mereka adalah contoh brilian dari pemberdayaan perempuan dan kami telah merekomendasikan kepada pemerintah negara bagian agar mereka mendapatkan hadiah yang sesuai," tambahnya.
Ayah gadis-gadis itu, yang baru saja mulai berjalan lagi, juga menyatakan dirinya sangat bangga pada mereka.
"Mereka telah menghidupi keluarga yang menunjukkan tingkat tertinggi dan saya bangga dengan mereka," ayahnya berkata.