Penulis
Intisari-Online.com – Jika Anda mengalami pilek, apa yang akan Anda lakukan?
Mungkin beberapa orang hanya akan membiarkannya. Atau jika sedikit mengganggu aktivitas, maka ia akan minum obat.
Memang dibanding kondisi lainnya, pilek cukup dianggap ‘enteng’ oleh sebagian besar orang. Mereka mungkin berpikir ‘ah, sebentar lagi juga sembuh’.
Padahal tidak selalu seperti itu. Kadang pilek menjadi gejala penyakit mematikan lainnya.
Baca Juga : Inilah Cara Membantu Anak Anda Agar Tidak Stres Saat Menghadapi Ujian
Pilek atau flu sering datang ketika kita merasa tidak sehat.
Sehingga kita perlu untuk mengetahui perbedaan antara flu biasa (juga terkadang disebut sakit kepala) dan sesuatu yang lebih serius sehingga Anda bisa mendapatkan perhatian medis yang dibutuhkan.
Contoh pilek yang dianggap serius karena ia berhubungan dengan asma, alergi parah, diabetes, penyakit ginjal, HIV, atau penyakit autoimun.
Hal sama berlaku untuk wanita hamil dan siapa pun yang berusia di bawah 6 atau di atas 65 tahun.
Sebab, pilek mempengaruhi kelompok orang ini secara berbeda dan bisa lebih serius daripada orang yang sehat.
Nah, biar kita tidak salah, kita perlu tahu apakah pilek yang kita derita umum atau berbahaya. Ini penjelasan dokter seperti dilansir dari health.com pada Senin (28/1/2019).
Gejala seperti pergi, kemudian mereka kembali
Jika Anda mengira telah pulih dari penyakit, tetapi gejalanya muncul kembali tidak lama setelah itu, itu bisa menjadi tanda penyakit yang muncul kembali atau "superinfeksi", kata Navya Mysore, MD, seorang dokter perawatan primer dengan One Medical Group.
Baca Juga : Bukan Jorok, Mandi Satu Kali Sehari Justru Baik Untuk Kesehatan Tubuh
Anda memiliki gejala lebih dari empat hari
Pilek biasa cenderung sembuh dengan sendirinya dalam tiga hingga empat hari, kata Melisa Lai Becker, MD, kepala situs kedokteran darurat di Cambridge Health Alliance.
Dimulai dengan tenggorokan yang gatal, hidung tersumbat, dan pilek, lalu biasanya timbul batuk.
"Jika itu pilek biasa, Anda akhirnya merasa baik-baik saja setelah beberapa hari istirahat dan hidradi,” kata Melisa.
Namun jika gejala berlangsung lebih lama, ada kemungkinan Anda memiliki sesuatu yang lebih mengkhawatirkan, seperti mononukleosis.
Anda baru saja kembali dari perjalanan luar negeri
Perjalanan luar negeri bisa menjadi salah satu penyebab kita mengembangkan infeksi dari negara yang kita kunjungi, jelas Stella Safo, MD, dokter penyakit dalam di Rumah Sakit Mount Sinai yang berspesialisasi dalam penyakit menular.
Oleh karenanya penting untuk bertemu dokter jika kita mengalami gejala setelah pulang dari luar negeri.
Anda mengalami demam tinggi
Pilek kadang dibarengi dengan demam. Namun jika demam Anda tinggi, itu bisa menjadi tanda radang tenggorokan, kata Dr. Lai Becker.
"Radang tenggorokan berbeda dari pilek," katanya.
"Jika tak diobati, dapat menyebabkan demam rematik dan menyebabkan masalah jantung yang serius."
Baca Juga : 5 Fakta Eka Tjipta, Imigran Lulusan SD dengan yang Bisnis Menggurita
Anda menderita demam ringan selama berhari-hari
Jika Anda mengalami demam ringan, tak masalah. Tapi jika demam ringan tersebut terjadi selama beberapa hari, maka Anda wajib datang ke dokter.
Dr. Lai Becker mengatakan demam ringan selama berhari-hari bisa berarti Anda benar-benar terserang flu atau mono.
Anda mengalami masalah perut
Mual, muntah, dan diare biasanya tidak menyertai pilek.
Jadi, jika Anda mengalami pilek berbarengan dengan mual, muntah, dan diare, maka gejala seperti ini bisa menandakan sesuatu yang lebih serius.
Gejala di satu lokasi
Saran terakhir adalah, jika Anda sedang pilek dan mengalami gejala yang sama di satu area spesifik, ada kemungkinan Anda mengalami penyakit lain.
Sebagai contoh, Dr. Lai Becker menunjukkan bahwa radang menyebabkan sakit tenggorokan yang sangat parah sehingga sulit untuk ditelan, tetapi biasanya tidak akan menyebabkan rasa sakit di seluruh tubuh.
Atau infeksi sinus dapat menyebabkan sakit kepala dan bahkan membuat gigi Anda sakit dan nfeksi telinga biasanya akan menyebabkan rasa sakit dan kemacetan di satu telinga.
Baca Juga : Jangan Dibuang! Tinta Cumi Lebih Baik Dimakan, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan