Find Us On Social Media :

Kisah Astrid, Penakluk Ular yang Mengaku Pernah Terkena 'Guna-guna' Akibat Tidur dengan Ular Piton

By Afif Khoirul M, Rabu, 16 Januari 2019 | 12:30 WIB

Intisari-online.com - Hujan rintik-rintik turun dan langit masih tetap cerah dengan cahaya matahari yang masih terik ketika Tribun Bali menyambangi wilayahBanjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali, Jumat (12/1/2019).

Hanya ada satu tujuan saat itu yaitu bertemu dengan Ni Putu Astridayanti yang juga disebut sebagai Ratu Ular dari Tabanan yang tinggal tak jauh dari Taman Pujaan Bangsa Margarana.

Ketika sampai di depan rumah Astrid, hujan pun reda dan yang tertinggal hanya cahaya matahari yang lumayan terik.

"Maaf ya saya nguopin (menjenguk), ada yang meninggal," kata Astrid dikutip dari Tribun Bali yang telah menunggu di bale sakapat rumahnya sembari membuat kopi.

Baca Juga : Ilmuwan Berhasil Ungkap Misteri di Balik Lukisan Mona Lisa yang Matanya Selalu Mengikuti Pandangan

Sembari menikmati segelas kopi dan pie ia pun bercerita terkait perjalanannya sebagai penari ular hingga dijuluki sebagai Dewi Ular.

"Pertama-tama saya juga takut ular. Karena saya penasaran dengan sifatnya, kok pas diganggu dia pasang jurus, tidak diganggu dia jalan. Karena penasaran itu saya belajar nangkep-nangkep ular, dari ular yang nggak berbisa, ular piton. Tapi pertama saya masih takut juga. Dag dug dag dug detak jantung saya," tuturnya.