Penulis
Intisari-Online.com - Seorang anak laki-laki berusia lima tahun secara tidak sengaja dikunci di dalam kantor Woodlands Close milik orangtuanya.
Dia jatuh dari gedung delapan lantai dan tewaspada hari Sabtu (05/01/2018).
Diyakini bahwa ia berusahakeluarmelalui jendela kantor.
Polisi mengatakan bahwa mereka diberitahu tentang insiden itu sekitar jam 9 malam.
Baca Juga : (Video) Jembatan Gorky di Rusia Jebol, Lusian Orang Jatuh dalam Teriakan Mencekam Jelang Tahun Baru
Anakitu ditemukan terbaring tak bergerak di kaki gedung.
Dia dinyatakan meninggal oleh paramedis di tempat kejadian.
Polisi sedang menyelidiki kematian yang tidak wajar itu.
Surat kabar berbahasa China Shin Min Daily News, melaporkan pada hari Minggu bahwa orangtuaanak itu telah dibawa ke kantor mereka hari itu.
Baca Juga : Jinichi Kawakami, Ninja Terakhir di Jepang yang Masih Sanggup Dengar Suara Jarum yang Jatuh
Anak itu tertidur ketika mereka melakukan beberapa pekerjaan.
Pasangan itu menjalankan pusat pendidikan, meskipun tidak ada pelajaran yang diadakan pada hari Sabtu.
Ketika tiba saatnya untuk pulang, ayahanak itu mematikan lampu di kantor dan mereka pulang.
Saatpasangan itu tiba di tempat parkir rumah mereka, merekasadar bahwa mereka telah meninggalkan putra mereka, Shin Min Daily News melaporkan.
Ibu anak itu, yang bernama Hu, memberi tahu Shin Min Daily News di kamar jenazah, "Rumah kami hanya berjarak lima menit bila berkendara dari kantor."
"Saya tidak percaya bahwa ketika kami bergegas kembali ke kantor, kami melihat tubuh anakku terbaring di lantai dasar."
Hu menambahkan bahwa dia memperhatikan jendela kantor terbuka ketika dia kembali ke tempat kejadian.
Dia percaya bahwa putranya, yang merupakan anak bungsu dari empat bersaudara, jatuh dari jendela dengan panik.
Baca Juga : Demi Selamatkan Turisnya, Seorang Instruktur Paralayang Jatuh dari Ketinggian hingga Tewas
Berbicara kepada media berbahasa China, Lianhe Wanbao pada hari Minggu, Hu mengatakan bahwa dia merasa bersalah atas insiden tragis itu.
Dia juga menambahkan bahwa jika suaminya mengunci jendela kantor mereka, maka mereka tidak akan kehilangan putra mereka. (Adrie P. Saputra/Intisari)