Perbedaan Efek Merokok dan Vaping Ternyata Mengejutkan, Seperti Apa?

Adrie Saputra

Penulis

Intisari-Online.com - Sebuah video baru telah mendokumentasikan efek kontras dari merokok dibandingkan dengan vaping, dan hasilnya mengejutkan.

Dilansir dari Mirror, Jumat (28/12), Public Health England (PHE) melakukan percobaan untuk ungkap dampak buruk merokok pada tubuh Anda.

Tak hanya rokok konvensional, penelitian juga ungkap bagaimana dampak vaping atau e-rokok terhadap tubuh.

Video itu telah dirilis sebagai bagian kampanye HealthHarms PHE, sebuah inisiatif yang berusaha mendorong perokok untuk menghentikan kebiasaan tidak sehat itu.

Baca Juga : Hati-hati, Gejala Kanker Ovarium Sering Dikira Gangguan Pencernaan Biasa

Menurut penelitian, lebih dari 44 persen perokok keliru meyakini bahwa vaping sama berbahayanya dengan merokok.

Dalam video, pakar kesehatan Dr Lion Shahab dan Dr Rosemary Leonard melakukan percobaan secara visual.

Penelitian itu menunjukkan bahan kimia penyebab kanker dan tar yang dihirup oleh perokok rata-rata dalam sebulan, dibandingkan dengan yang menggunakan e-rokok.

Eksperimen ini meniru efek menghirup asap tembakau, e-rokok vape yang diwakili dengan tabung-tabung yang tersambung pada pompa diafragma.

Baca Juga : Penjaga Perbatasan Cekal Dua Kasur Mencurigakan, Setelah Dibuka Isinya Bikin Kaget!

Pada akhir percobaan, wol kapas dalam toples tembakau berwarna coklat, bersama dengan bagian dalam toples dan tersumbat oleh tar.

Sebaliknya, tabung e-rokok sebagian besar tetap tidak berubah, dengan dinding kapas tampak tidak berbeda selain dari beberapa uap air dan sedikit perubahan warna dari e-liquid.

Direktur perbaikan kesehatan PHE, Profesor John Newton mengatakan, eksperimen itu secara visual menggambarkan perbedaan yang mencolok antara dampak merokok dan vaping.

Baca Juga : Cegah Siswa Bolos, Sekolah di China Pasang Alat Pelacak pada Seragam, Efektifkah?

Penelitian memperkirakan bahwa, meski tidak bebas risiko, vaping setidaknya 95% lebih tidak berbahaya daripada merokok.

Prof Newton mengatakan, "Akan tragis jika ribuan perokok yang harusnya bisa berhenti merokok dengan bantuan e-rokok arus tertunda karena kekhawatiran palsu tentang keselamatan."

"Kita perlu meyakinkan perokok bahwa beralih ke rokok elektronik akan jauh lebih amand aripada merokok, lanjutnya.

Dr Shahab, seorang profesor di bidang psikologi kesehatan di University College London, mengatakan,"Keyakinan keliru bahwa vaping sama berbahayanya dengan merokok dapat mencegah ribuan perokok untuk tidak segera beralih ke e-rokok."

Baca Juga : Soal Fenomena Pacaran Lama Tapi Tak Berakhir di Pernikahan, Pakar Ungkap Lama Pacaran yang Ideal

Lebih jauh, dia juga mengungkapkan bahwa menggunakan e-rokok atau pengganti nikotin seperti misalnya permen karet dapat meningkatkan peluang bagi para perokok untuk lebih sehat.

Merokok secara drastis meningkatkan risiko mengembangkan lebih dari 50 kondisi kesehatan serius, termasuk kanker dan penyakit jantung, dan dua kali lipat risiko kematian akibat stroke.

Baca Juga : Biasakan Minum Air Putih Hangat Setiap Pagi dan Rasakan Manfaatnya pada Tubuh Anda

Dari 6,1 juta perokok di Inggris, enam dari 10 ingin berhenti tetapi banyak yang mencoba berhenti menggunakan tekad saja.

Hasil percobaan ini dengan jelas menunjukkan bahwa setiap rokok yang Anda hisap menyebabkan tar memasuki tubuh Anda dan menyebarkan racun ke seluruh aliran darah Anda.

Sebaliknya, sementara mungkin perokok belum bisa meninggalkan kebiasaan itu sepenuhnya, maka dengan beralih menggunakan e-rokok atau vaping adalah lebih baik.

Baca Juga : Bermasalah dengan Batu Ginjal? Larutkan Secara Alami Lewat 5 Cara Ini, Tanpa Operasi!

Artikel Terkait