Bisa Sebabkan Pembuluh Darah Pecah, Cacing Pita Mudah Masuk ke Dalam Tubuh Jika Kita Tak Lakukan Ini saat Masak

Ade S

Penulis

Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan penyakit. Dalam bahasa medis, infeksi cacing pita disebut dengan Taeniasis.

Intisari-online.com - Cacing adalah hewan yang sangat mudah ditemui.

Cacing sendiri punya banyak jenis, beberapa di antaranya menyimpan bahaya bagi manusia.

Di antara banyak jenis cacing parasit, salah satunya adalah cacing pita.

Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan penyakit. Dalam bahasa medis, infeksi cacing pita disebut dengan Taeniasis.

Baca Juga : Misteri Kematian Bintang Film Dewasa August Ames, Menyisakan Fakta yang Mengerikan!

Lantas, apa akibatnya bila cacing pita masuk ke dalam tubuh? Sejauh apa bahayanya untuk tubuh?

Sebelum menjawab bahaya cacing pita, kita perlu tahu bagaimana hewan ini masuk ke tubuh manusia.

Ada dua jenis utama parasit penyebab infeksi cacing pita: Taenia saginata yang berasal dari sapi dan Taenia solium yang berasal dari babi.

Parasit ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui daging yang terkontaminasi atau daging yang tidak dimasak dengan benar.

Baca Juga : 6 Hal Ini Diyakini Bisa Tunjukkan Bahwa Wanita Sudah Tidak Perawan Lagi, Salah Satunya dari Telapak Tangan

Setelah makanan tersebut dicerna, kepala cacing pita akan menempel kuat ke dinding usus halus manusia.

Cacing ini kemudian tumbuh besar dan berkembang biak dengan menyerap gizi makanan yang Anda makan sehari-hari.

Parasit ini kemudian menetaskan telur dan ditumpahkan untuk dikeluarkan bersama feses.

Orang yang terkena taeniasis biasanya tidak merasakan gejala apapun.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Itu sebabnya banyak yang sebenarnya sudah sakit, tapi tidak menyadarinya.

Namun, gejala awal yang mungkin tampak dari taeniasis adalah mual, lemah, nafsu makan menurun, dan diare.

Jenis gejala dan tingkat keparahannya akan tergantung pada seberapa lama waktu infeksi dalam tubuhnya.

Infeksi karena taeniasis umumnya tidak menimbulkan gejala, infeksi ini justru harus diwaspadai.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Pasalnya, larva cacing mampu bertahan hidup di dalam tubuh manusia hingga 30 tahun lamanya.

Semakin infeksi dibiarkan, maka risiko komplikasi bisa terjadi kapan saja.

Jika larva cacing sampai keluar dari usus dan membentuk kista di jaringan lain, maka infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan organ dan jaringan.

Baca Juga : Ini Alasan Kita Harus Rayakan Sekaligus Membuat Resolusi Tahun Baru?

1. Alergi

Kista cacing pita bisa saja pecah dan melepaskan lebih banyak larva di dalam tubuh.

Larva ini dapat berpindah dari satu organ ke organ lain yang kemudian membentuk kista tambahan.

Kista yang pecah atau bocor dapat menyebabkan reaksi yang mudah dikenali tubuh, seperti alergi, gatal-gatal, bengkak, dan sulit bernapas.

2. Gangguan sistem saraf pusat

Neurosistiserkosis adalah salah satu bentuk komplikasi taeniasis yang terjadi ketika larva berhasil menginfeksi otak.

Neurosistiserkosis merupakan gangguan sistem saraf pusat yang disebabkan oleh adanya kista cacing di bagian otak dan sumsum tulang belakang.

Akibatnya, penderita akan kejang-kejang dan merasakan gejala yang mirip dengan tumor otak.

Sementara itu, kista spinal dapat menyebabkan penurunan kelemahan secara umum hingga penderita mengalami kesulitan berjalan.

Lebih parahnya lagi, komplikasi infeksi ini dapat menyebabkan meningitis, hidrosefalus, demensia, bahkan kematian.

3. Komplikasi fungsi organ

Selain menginfeksi organ pencernaan, infeksi parasit ini juga dapat keluar dari usus dan memengaruhi organ tubuh lainnya.

Larva parasit yang mencapai organ jantung dapat menyebabkan aritmia jantung atau bahkan gagal jantung.

Sementara dalam kasus yang jarang, cacing pita yang menginfeksi mata dapat membentuk lesi mata dan menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan.

Tanpa disadari, kista bisa tumbuh dan menyebar di seluruh tubuh.

Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah menjadi tersumbat dan menghalangi sirkulasi darah.

Ini sebabnya pembuluh darah bisa pecah hingga membutuhkan operasi darurat atau transplantasi organ yang terinfeksi.

4. Terjadinya penyumbatan pada organ pencernaan

Cacing yang menginfeksi tubuh secara terus menerus akan tubuh dan berkembang.

Jika cacing pita tumbuh terlalu besar, maka parasit ini bisa menyebabkan penyumbatan, biasanya terjadi pada usus, saluran empedu, usus buntu, atau pankreas.

Deteksi dan Pencegahan Karena infeksi cacing pita cenderung tidak menimbulkan gejala, maka akan sangat sulit untuk mendeteksi keberadaan cacing pita di dalam tubuh.

Namun, Anda bisa berkonsultasi pada dokter dan melakukan pemeriksaan feses guna melihat kemungkinan adanya jenis parasit ini dalam tubuh Anda.

Sebelum jatuh sakit, pastikan Anda sudah melakukan berbagai upaya pencegahan agar terhindar dari Taeniasis.

Caranya mudah dan sederhana, kok.

Berikut tips-tipsnya:

Cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir sebelum makan atau memegang makanan dan setelah ke toilet.

Cuci setiap bahan makanan dengan air mengalir hingga benar-benar bersih.

Masak daging pada suhu minimal 63 derajat Celcius untuk membunuh telur atau larva cacing pita.

Bekukan daging selama 7 sampai 10 hari dan ikan minimal 24 jam di dalam freezer dengan suhu – 35 derajat Celcius untuk membunuh telur dan larva cacing.

Hindari konsumsi daging yang mentah, baik itu daging babi, daging sapi, maupun ikan.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Apa Bahayanya Jika Cacing Pita Masuk Tubuh? Kenali Cara Dia Masuk dan Cara Mencegahnya

Artikel Terkait