Penulis
Intisari-Online.com – Pernah mendengar bahaya tato?
Beberapa mengatakan ini bisa berbahaya karena jarum yang digunakan dan juga tinta tato.
Tidak heran mereka yang sudah menggunakan tato berusaha menghapusnya.
Ada berbagai cara untuk menghapus tato. Salah satunya dengan laser.
Baca Juga : Wanita Indonesia Ditemukan Tewas dengan Tubuh Setengah Telanjang dan Tangan Terikat di Malaysia
Namun kasus di bawah ini akan membuat Anda ngeri karena hasil penghapusan tato malah semakin merusak kulit.
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Rabu (2/1/2019), empat orang pria, Toni Gordon, John Westby, Bee Clark, dan Paul Ellis dilaporkan ingin menghilangkan tato mereka dengan laser.
Mereka melakukannya disebuah klinik di Manchester bernama Invisible Ink Mcr dan membayar sekitar 35 hingga 400 Pounds (Rp645.000 hingga Rp7,3 juta) untuk perawatan.
Namun bukannya hilang, kulit mereka melepuh dan merasakan seperti sensasi terbakar.
Steven Anthony Prophet, ahli tato yang bertugas menghilangkan tato, mengatakan hal tersebut adalah reaksi normal dan kulit mereka berempat.
Sayangnya kondisi kulit keempat pria ini semakin parah dan membuat mereka harus dirawat di rumah sakit.
Padahal Toni Gordon berani membayar 230 Pound (Rp4,3 juta) untuk menghapus dua tato di tangannya sebelum pernikahan yang dia hadiri.
Baca Juga : Pembersihan Ganda, Ritual Wajib Wanita Jika Ingin Miliki Kulit Wajah nan Cantik!
“Saya berharap itu akan ada sedikit rasa sakit. Namun tak lama, kulit saya terasa terbakar,” cerita Gordon.
“Keesokkan harinya, kulit saya mulai melepuh.”
“Saya mengira ini normal. Namun kondisi kulitnya semakin buruk. Lepuh muncul dan berlubang. Bahkan ada nanah keluar dari luka tersebut.”
Pada akhirnya, Gordon pergi ke dokter dan dokter memberinya krim untuk mengurangi lepuhannya.
Namun menurut dokter, luka tersebut akan meninggalkan luka yang permanen.
Selain Gordon, hal serupa di alami John Westby (26) di mana luka bakarnya terjadi di lengannya setelah satu sesi perawatan.
“Ini lebih menyedihkan daripada memasang tato,” ucap John.
“Bayangkan ada luka yang berlubang di lengan saya. Istri saya sangat kaget melihatnya.”
Pelanggan lain, Bee Clark, membagikan foto-foto dari luka di lengannya walau dia sudah membayar sekitar 175 Pound (Rp3,2 juta) untuk menjalani tiga sesi.
“Itu menyakitkan dan berbentuk tak jelas berantakan. Saya menunggu perawatan lainnya untuk menyebuhkannya,” ucap Bee.
Baca Juga : Kesal dengan Sanksi dan Tekanan, Kim Jong Un Peringatkan AS untuk Tidak Menguji Kesabaran Korut
Korban terakhir adalah Paul Ellis yang membayar 400 Pound (Rp7,3 juta) untuk menghapus dua tato, satu di setiap lengan di sekitar area bicep.
Sayangnya, pada sesi pertama saja lengannya sudah 'melepuh dan terbakar’.
Kata dokter, membutuhkan waktu enam minggu untuk sembuh.
Sementara Steven mengaku menerima kursus pelatihan satu hari dengan para profesional, dia terpaksa harus menutup bisnisnya karena banyak pelanggan yang marah dan menuntutnya.
Dia juga harus membayar ganti rugi atas apa yang terjadi pada pelanggannya.
Kasus ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua agar lebih berhati-hati dalam memilih cara menghapus tato.
Atau malah tidak menggunakannya tato sama sekali.
Baca Juga : 9 Kebohongan 'Berbahaya' yang Sering Kita Katakan pada Diri Sendiri, Jangan Pernah Ucapkan Lagi!