Find Us On Social Media :

Saat Israel Digandeng Inggris dan Prancis untuk Gulingkan Mesir yang Pamer 'Otot'

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 28 Desember 2018 | 20:30 WIB

Intisari-Online.com - Kekalahan besar Arab pada 1948 memperburuk masalah negeri dan memunculkan kelompok-kelompok radikal.

Pada Juli 1951, Raja Abdullah dari Yordania yang diam-diam berdamai dengan Israel ditembak mati oleh kelompok radikal Palestina.

Di Mesir, Perdana Menteri Nokrashi Pasha dibunuh setelah perang.

Kemudian kelompok Perwira Bebas di bawah pimpinan Letnan Kolonel Gamal Abd al Nasser merebut kekuasaan pada 23 Juli 1952.

Baca Juga : 'Kalahkan' Krakatau, Ini Dua Gunung Api Indonesia dengan Letusan Paling Dahsyat, Salah Satunya Picu Kekalahan Napoleon

Nasser yang menyerukan paham radikalisme dan nasionalisme, mendorong fedayeen (gerilyawan Palestina) untuk melancarkan serangan yang semakin intensif ke Israel.

Angkatan bersenjata Mesir kemudian dimodernisasi besar-besaran dengan dukungan blok Soviet.

Hal itu jelas menjadi ancaman serius bagi Israel yang mendorongnya untuk membuat satu pilihan.

Yakni antara membeli Dassault Mystere IIC, yang dapat segera dikirim, atau menunggu Mystere IVA yang tengah didesain dan baru akan tersedia pada 1956.

Baca Juga : Penelitian: Perempuan Paling Menyenangkan adalah Mereka yang Bertubuh Gemuk, Bukan yang Bertubuh Langsing Bak Model

Akhirnya Israel memilih untuk menunggu dan kesabaran itu mendapatkan imbalan besar.

Mystere IVA terbukti lebih daripada sekadar tandingan bagi pesawat pemburu Soviet mana pun pada zaman itu.

Pertempuran udara antarpesawat jet pertama pecah pada 29 Agustus 1955.

Baca Juga : Kisah Tragis Pemenang Lotre Rp223 Milliar: Usir Istri dan Anak, Habiskan Uang Secara Gila, Lalu Bangkrut dan Jadi Tukang Sampah

Yakni ketika sepasang Meteor Israel berhadapan dengan dua de Havilland Vampire Mesir yang telah memasuki kawasan udara Israel.

Dalam doghtfight yang kemudian terjadi, salah satu pesawat Mesir tertembak jatuh.

Namun para pilot Israel enggan menyeberangi perbatasan untuk memburu pesawat Mesir, sehingga kemenangan udara ini tak pernah dikonfirmasi.

Korban pertama dari duel antarjet adalah dua pilot de Havilland Vampire Angkatan Udara Mesir yang dirontokkan oleh Kapten Aharon Yoeli yang menerbangkan sebuah Gloster Meteor pada 1 September 1955.

Baca Juga : Rekam Aksi Bunuh 4 Polisi, Pembunuh Bayaran: Mereka Kami Bunuh karena Berani Dekatkan Hidung ke Bisnis Kami

Selain itu, Vampire Mesir lainnya juga ditembak jatuh oleh sebuah Oragan Israel yang diterbangkan oleh Letnan David Kishon pada 12 April 1956.

Sementara itu, Nasser, yang berambisi menjadikan Mesir sebagai pemimpin dunia Arab dan membawa negerinya menjadi salah satu kekuatan utama negara-negara non-blok, segera bertikai dengan Israel maupun Prancis dan Inggris.