Intisari-Online.com – Rovicky Dwi Putrohari, geolog dan anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) mengungkap dua kemungkinan penyebab Jalan Raya Gubeng, Surabaya, ambles.
Pertama adalah pengembangan Rumah Sakit Siloam yang sedang membuat basement dan memasang dinding penahan (retaining wall), tetapi tidak cukup kuat.
"Kemungkinan karena kurang kuat menahan beban sehingga membuat dinding ambrol," kata Rovicky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/12/2018).
"Kemungkinan lain adanya perubahan muka air tanah akibat hujan yang menyebabkan beban bertambah dan dinding tidak kuat menahan," sambungnya.
Baca Juga : Inilah Penyebab Sebenarnya Jalan Gubeng Surabaya Ambles 50 Meter
Pada banyak foto yang menunjukkan ambrolnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya, tampak pula bangunan tinggi di sekilingnya.
Menurut Rovicky, bangunan di sekitar lokasi kejadian perlu dievalusi dan diamati lebih lanjut, apakah ada perubahan konstruksi, seperti retak, miring, dan distorsi bentuk.
Pasalnya, ambrolnya jalan juga bisa menyebabkan longsoron merembet ke daerah sekitarnya.
Rovicky menuturkan, amblesnya jalan seperti yang terjadi di Surabaya ini mirip dengan kejadian pada dinding badan terowongan jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta yang ambrol pada 5 Februari 2018.
"Di sana (bandara) diperkirakan akibat pembangunan di atasnya yang menambah beban, terutama akibat muka air tanah yang naik saat musim hujan," ujar dia.
Baca Juga : Ngeri, Inilah Foto-foto Jalan Gubeng Surabaya yang Ambles Sedalam Sekitar 10 Meter dan Panjang 50 Meter